Selamat datang di Movie Review, review kali ini adalah Avengers: Endgame. Maaf reviewnya telat, setelah terkena snapnya Thanos, saya terhapus dari muka bumi, dan setelah munculnya film ini, saya baru balik lagi, hehe.
Film ini menjadi sequel Avengers: Infinity War. Kekalahan The Avengers di film Infinity War menimbulkan ketidakmungkinan bagi para penonton, oleh karena itu muncullah sequelnya. Padahal Infinity War adalah bentuk kontradiksi dari film-film superhero pada umumnya, di mana superhero selalu menang. Tetapi tentu saja film ini tidak mengecewakan sama sekali.
Plot yang seru. Ide kembali ke masa lalu ternyata bisa dibuat menarik. Hebatnya di film ini masa lalu yang diubah tidak akan mengubah masa depan asalkan Infinity Stones yang dikejar-kejarnya tetap bertemu. Juga scene-scene yang ada di film Marvel Cinematic Universe sebelumnya kembali lagi, seperti adegan di The Avengers pertama. Apalagi di masa lalu mereka bisa berinteraksi dengan orang-orang yang di masa depan telah tiada, keren!
Pembangunan karakter yang menarik. Kekalahan The Avengers di Infinity War membawa keresahan dan depresi kepada superhero lainnya yang melihat teman-temannya menjadi debu. Apalagi hubungan Iron Man dan Spider-Man yang sangat erat. Thor yang depresi di film dicoba untuk dibangkitkan kembali semangatnya seiring berjalannya film, superhero yang lain turun tangan untuk mengajar Thor kembali berjuang.
Scoring is epic. Banyak scene-scene di sini yang diiringi musik-musik epic sehingga para penonton merasakan hype sesungguhnya, di mana penonton akan merasakan excitement untuk menantikan adegan-adegan berikutnya. Scoring juga meninggalkan kesan-kesan yang tak terlupakan di film ini.
Ada sedikit kekurangan, yaitu sang Main Villain---Thanos. Mungkin film ini lebih fokus ke para Avengers, sedangkan di Infinity War, fokus ke Thanos. Ada yang sedikit lepas dari karakter Thanos di Film Endgame, yaitu dialoguenya. Di Infinity War, Thanos adalah karakter "jahat" yang sangat bijak dan hormat kepada lawannya. Di sini dia terlalu dingin kepada lawannya. Ambil contoh Infinity War di mana Thanos melawan Iron Man, di mana Thanos berhenti menyakiti Iron Man karena dia sudah tidak berdaya. Di film ini, walaupun Thanos masih menjadi main villain yang pintar, ahli strategi, dan kuat, tetapi masih ada kurangnya emosi yang dimiliki Thanos. Tetapi, Thanos masih menjadi Villain yang tidak terlupakan di MCU, malah dia adalah Best Villain di MCU.
I rate this movie,
80%/100%
"I'm inevitable"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H