Belajar Arti Kesetiaan dari Film 47 Ronin

Film 47 Ronin besutan sutradara Carl Rinsch yang sedang tayang di bioskop bercerita dengan latar belakang pemerintahan Shogun Tokugawa Tsunayoshi. Cerita bermula ketika Kai (Keanu Reeves) membantu Lord Asano dan pasukan Ronin yang diketuai Oishi (Hirayuki Sanada) dalam menghadapi musuh. Kehadiran Kai dalam pasukan Asano kurang mendapat simpati dari prajurit lainnya, karena Kai ketahuan menjalin cinta dengan Mika (Ko Shibasaki) anak perempuan Asano. Kai semakin dibenci prajurit lainnya setelah mengikuti pertandingan antar Samurai yang mewakili pasukan Lord Asano melawan wakil Lord Kira (Tadanobu Asano) karena kalah dan ketahuan bukan seorang Samurai.

[caption id="attachment_300620" align="aligncenter" width="300" caption="Poster Film 47 Ronin (http://www.imdb.com/media/rm1767496960/tt1335975?ref_=tt_ov_i)"][/caption]

Siasat yang licik digunakan Lord Kira untuk menyingkirkan Lord Asano, menguasai wilayah Akyo dan menikahi Mika. Penguasa baru biasanya akan menghabisi lawan-lawannya untuk mengokohkan kekuasaan. Kai dijual sebagai budak, Oishi dijebloskan dalam penjara sumur dan pasukan Ronin dibuang ke hutan. Oishi berusaha mengembalikan kehormatan pasukan Ronin dan membebaskan wilayah Akyo dari cengkeraman Lord Kira setahun setelahnya. Pasukan Ronin yang berjumlah 47 (empat puluh tujuh) dan Kai mencari senjata dan mengatur strategi untuk mengalahkan Lord Kira. Strategi apa saja yang dilakukan oleh pasukan Ronin ini, silakan disaksikan dalam bioskop kesayangan anda.

Kehadiran Keanu melalui karakter Kai kurang signikan dalam cerita, hanya sebagai pemanis. Alur cerita yang cepat dan dinamis mulai dari awal memang menunjukkan kualitas Sutradara Carl Rinsch. Garapan efek CGI lebih mendominasi daripada pertarungan khas Samurai, walaupun di beberapa segmen adegan kekerasan dan darah tetap ditampilkan. Film ini tidak cocok untuk anak-anak di bawah umur.

Film ini mengangkat nilai-nilai kesetiaan para Ronin dalam membela tanah air mereka dengan menuntut balas kepada Lord Kira, walaupun mereka menyadari tindakan ini melanggar aturan dari Shogun. Ibarat tertusuk gunting yang melukai dua tempat, pasukan Ronin mengambil resiko kalah akan terhina, menang akan dihukum sebagai penjahat. Kesetiaan kepada kehormatan pasukan dan kecintaan pada tanah air membimbing mereka untuk melangkah. Semangat ini mungkin perlu diteladani oleh Pengelola Negeri maupun rakyat untuk mencapai kehormatan.