Mohon tunggu...
raden affan harits
raden affan harits Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Universitas Airlangga

Mahasiswa Teknik Robotika dan Kecerdasan Buatan Universitan Airlangga Tahun 2024, yang memiliki hobi desain, bermain game, bola voli, serta badminton. Berkeinginan menjadi penyukses Indonesia Emas 2024

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Pembangunan IKN : Antara Peluang dan Jurang

29 Desember 2024   02:59 Diperbarui: 29 Desember 2024   01:12 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) yang berlokasi di Kalimantan, dengan nama Nusantara, adalah salah satu proyek paling ambisius dan strategis dalam sejarah Indonesia. Proyek yang bertujuan untuk mendorong pemerataan pembangunan dan mengurangi beban Jakarta ini menjadi pembicaraan hangat di berbagai kalangan. Namun, seiring dengan potensi manfaat besar yang ditawarkan, proyek ini juga menimbulkan berbagai kekhawatiran dan pertanyaan penting mengenai keberlanjutan pembangunan di Indonesia.

Terletak di tanah yang kaya akan potensi sumber daya, IKN diharapkan menjadi magnet bagi investasi, baik domestik maupun internasional. Saat ini, sejumlah perusahaan asing mulai melirik Nusantara sebagai destinasi investasi yang menjanjikan. Menurut laporan, kedatangan investor asing menandai babak baru dalam usaha mengembangkan wilayah ini menjadi pusat ekonomi yang mampu bersaing di tingkat global. Presiden Joko Widodo turut menyatakan bahwa Nusantara merupakan lokasi yang sangat menarik untuk investasi, dengan potensi besar yang dapat dioptimalkan untuk kemajuan ekonomi Indonesia.

Salah satu sektor yang mendapat perhatian besar adalah pendidikan. Pembangunan sekolah internasional di IKN menyediakan pilihan pendidikan berkualitas yang sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi penduduk lokal dan menarik talenta dari seluruh dunia. Langkah ini sejalan dengan visi untuk menjadikan Nusantara sebagai kota modern yang mampu bersaing di kancah global, selain sebagai pusat pemerintahan.

Namun, di balik optimisme tersebut, proyek ini menghadapi tantangan yang tidak kecil. Kompleksitas dalam merencanakan dan melaksanakan pembangunan ibu kota baru memerlukan manajemen yang sangat terperinci dan koordinasi yang optimal di antara berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, hingga swasta. Seperti yang diakui oleh Presiden Jokowi, "Membangun rumah saja rumit, apalagi membangun IKN". Ini menggarisbawahi besarnya tantangan yang dihadapi dalam mengintegrasikan banyak aspek dari tata kota modern dengan kelestarian lingkungan.

Ekologi dan dampak sosial menjadi dua hal utama yang perlu diperhatikan dengan cermat. Kalimantan dikenal sebagai paru-paru dunia yang memiliki keanekaragaman hayati yang kaya dan rentan terhadap perubahan. Oleh karena itu, perlu ada upaya maksimal untuk memastikan bahwa pembangunan ini dijalankan dengan prinsip keberlanjutan, menghormati kehidupan sosial-ekonomi masyarakat adat yang telah menetap di wilayah tersebut selama berabad-abad.

Dari sisi finansial, kebutuhan investasi yang besar mengundang perhatian. Pembangunan infrastruktur seperti bandara VVIP yang tengah mencapai tahap pekerjaan fisik, serta proyek jalan tol besar yang menghubungkan daerah-daerah strategis dengan nilai triliunan rupiah, membawa pertanyaan mengenai pengelolaan dan pengalokasian anggaran negara. Kekhawatiran makin membesar seiring dengan hadirnya proyek-proyek komersial seperti pembangunan Magnum Resort Nusantara dengan nilai investasi Rp 800 miliar, yang bisa menambah beban finansial di masa depan jika tidak dikelola tepat.

Selain itu, interaksi sosial dan mobilitas penduduk juga menjadi dua aspek yang harus diperhitungkan dengan teliti. Perubahan besar dalam struktur demografis di wilayah pembangunan kerap menimbulkan konflik sosial, terutama terkait dengan hak tanah dan relokasi.

Pelibatan langsung masyarakat adat dan lokal dalam proses pengambilan keputusan akan menjadi kunci keberhasilan pembangunan IKN. Pemerintah perlu memastikan bahwa masyarakat tidak hanya menjadi objek dari pembangunan, tetapi juga subjek yang aktif terlibat dalam proses yang menentukan masa depan mereka sendiri.

Kesuksesan pembangunan Nusantara sebagai Ibu Kota Negara baru akan banyak tergantung pada sejauh mana proyek ini mampu menciptakan sinergi antara pembangunan ekonomi dan sosial, sambil tetap menjaga prinsip kelestarian lingkungan. Hanya dengan pendekatan holistik dan inklusif, IKN bisa berfungsi sebagai pusat pemerintahan dan ekonomi yang tidak hanya membanggakan secara nasional, tetapi juga terpandang di mata dunia.

Dengan semua kompleksitas dan potensi yang ada, Nusantara berpeluang menjadi model bagaimana Indonesia bisa mengelola perkembangan urbanisasi dan industrialisasi dengan cara yang berkelanjutan dan adil. Melalui kerja sama dari berbagai pihak dan komitmen terhadap prinsip keberlanjutan, Nusantara dapat menjadi simbol harapan baru bagi Indonesia yang lebih maju dan merata. Namun, ini semua hanya bisa dicapai jika tantangan-tantangan mendasar dihadapi dengan serius dan strategis serta didukung oleh kebijakan yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun