5. Â Â Â Hubungan sosial didominasi oleh kerjasamaÂ
Melihat paparan di atas, jelas bahwa SKIn yang dibentuk di Surabaya, lebih pas dengan karakter sosial paguyuban. Artinya, ikatan emosional yang menjadi ciri interaksi antar-personal para member, lebih nampak. Tidak heran disadari atau tidak oleh para anggotanya, ciri kebersamaan dan kekeluargaan lebih mengemukan dibanding ikatan yang lebih rasional seperti kesamaan kepentingan, profesi atau pilihan politik yang menjadi ciri entitas patembayan.Â
Dari singgungan teoritis tadi, jika kemudian melihat karakter ideologis bangsa Indonesia yang lebih mengutamakan gotong royong, kekeluargaan, dan kebersamaan, menjadi bagian latar belakang Pancasila, maka tidak heran kalau SKIn berkembang sedemikan pesat. Komunitas ini telah berjalan sesuai dengan karakter hakiki bangsa Indonesia. Kohesifitas ini dipertebal oleh slogan khas satukan jangan pisahkan yang menjadi energi dahsyat SKIn.Â
Lantas, bagaimana soal mobil Jimny Katana yang menjadi syarat mutlak keanggotaan SKIn? Apa hubungannya dengan paguyuban yang menjadi karakter komunitas? Dalam beberapa tulisan sebelumnya, saya pernah menyinggung soal keunggulan kompetitif dari kendaraan kelas blusukan ini. Jika dikaitkan dengan isu karakter komunitas, sudah barang tentu akan muncul mutualisme.Â
Efeknya, kebersamaan, tidak hanya terbangun antar-personal. Mobil Jimny Katana bahkan menjadi perkakas yang merekatkan dari personal ke sosial yang hingga ke ikatan dengan alam. Formulasi ini akan terasa ketika chapter-chapter menggelar Kopdar Akbar atau Anniversary. Dalam dua perhelatan rutin itu, biasanya ada program pemberian bantuan ke masyarakat di sekitar tempat acara. Selain itu, event tersebut biasanya dilakukan di hutan atau di pedalaman. Dari situ kita menjalin ikatan sosial dan ikatan kepada alam.Â
Jika para member SKIn telah memiliki kesadaran karakter komunitas seperti yang diurai di atas, maka akan mudah mencari sosok ketua umum yang akan memimpin pada dua tahun ke depan. Calon ketua umum, sebaiknya menyadari karakter kebersamaan dan persudaraan. Maka visi dan misi apapun yang dia rumuskan, selayaknya berangkat dari kultur itu.Â
Munas kali ini adalah saat untuk merekatkan ikatan sedulur. Namun, semua itu harus diikhtiarkan secara terorganisir agar kemudaratan bisa direduksi seminim mungkin. Semoga.Â
Raden RachmadiÂ
(Penasehat SKIn Chapter Purwakarta, Subang, Cikampek)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H