Mohon tunggu...
rade leony
rade leony Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa S1 dengan jurusan sastra inggris

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Kepedihan dan Harapan dalam kisah The Little Match Girl karya Hans Christian Andersen

4 Januari 2025   15:35 Diperbarui: 4 Januari 2025   15:38 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Illustration of The Little Match Girl

The Little Match Girl, kisah yang ditulis oleh Hans Christian Andersen pada tahun 1846, adalah sebuah cerita pendek yang sederhana namun sangat menyentuh hati dengan mengangkat isu kemiskinan dan harapan. Cerita dimulai dengan berlatar malam Tahun Baru, seorang gadis kecil yang miskin berjalan tanpa alas kaki dan mencoba menjual korek api kepada para pejalan kaki, tetapi tidak ada yang mau membeli atau menolongnya. Takut pulang ke rumah karena belum menghasilkan uang, ia memutuskan untuk tetap berada di luar meskipun kedinginan dan mulai menyalakan korek api untuk menghangatkan dirinya. Setiap korek api yang dinyalakan memperlihatkan sebuah gambaran yang nyaman dan membawa kebahagiaan sementara: sebuah perapian hangat, makanan lezat di atas meja, dan pohon Natal yang megah. Dan yang terakhir, ia melihat neneknya, satu-satunya orang yang pernah mencintainya dengan tulus. Merindukan kehangatan dan cinta neneknya, gadis itu menyalakan seluruh korek api yang tersisa untuk mempertahankan bayangan neneknya. Akhirnya, ia membayangkan neneknya mengajaknya pergi ke tempat tanpa penderitaan. Ketika pagi tiba, gadis kecil itu ditemukan telah meninggal dunia di pojok jalan. Meskipun tubuhnya beku, senyum kecil masih tampak di wajahnya. Dunia di sekitarnya tetap berjalan tanpa peduli, sementara kebahagiaannya yang singkat hanya terjadi dalam momen-momen terakhir hidupnya.

The Little Match Girl karya Hans Christian Andersen sangat menyentuh, membangkitkan simpati untuk gadis kecil tersebut dan menyoroti tema kemiskinan dan harapan. Meskipun akhirnya tragis, cerita ini meninggalkan kesan yang kuat, menekankan ketidakpedulian masyarakat terhadap yang rentan. Cerita ini mengungkap realitas keras kemiskinan dan ketahanan jiwa manusia, menyoroti ketimpangan antara kekayaan dan kemiskinan. Juga, Cerita ini mempertegas kesadaran kita akan pentingnya belas kasihan dan tanggung jawab sosial. Dan menyoroti realitas keras kemiskinan dan pengabaian. Kurangnya tanggung jawab dari orang dewasa dalam kehidupan gadis kecil tersebut tampak tidak dapat diterima, seolah-olah menganggap normal sikap acuh tak acuh. Merefleksikan konteks cerita membantu kita secara kritis menilai bagaimana sastra mengekspos isu-isu sosial sambil terkadang menyembunyikan kebutuhan akan perubahan sistemik. 

Meskipun kita tidak memiliki pengalaman pribadi, The Little Match Girl mungkin membangkitkan kenangan tentang merasa tidak berdaya atau menyaksikan orang lain berjuang. Cerita ini juga bisa mengingatkan pembaca akan saat-saat ketika kebaikan yang ditunjukkan atau ketika orang merasa terkucilkan, mendorong refleksi tentang bagaimana kita merespons mereka yang membutuhkan. Dalam cerita ini, Andersen menyampaikan pesan tentang kenyataan pahit kemiskinan dan kepolosan masa kecil, mengkritik ketidakpedulian masyarakat terhadap kaum miskin. Melalui kematian tragis gadis kecil tersebut, ia menyoroti kebutuhan akan belas kasihan dan keadilan. Perspektif ini mendorong empati dan tanggung jawab terhadap orang-orang rentan, yang tetap menjadi pelajaran penting hingga saat ini.

REFERENCE

Andersen, H. C. (1846). The little match girl. Retrieved from https://americanliterature.com/author/hans-christian-andersen/short-story/thelittlematch-girl/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun