Mohon tunggu...
Nayla RadiyaSalsabil
Nayla RadiyaSalsabil Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa S-1 Universitas Airlangga

Saya merupakan mahasiswa S-1 yang memiliki ketertarikan di dunia literasi dan kepenulisan. Saya merupakan pribadi yang mudah bergaul dan beradaptasi, berdedikasi tinggi, dan memiliki tiingkat kepedulian yang tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak-Anak dan Bahaya yang Mengintainya: Maraknya Kasus Kekerasan Seksual pada Anak

9 Januari 2025   20:18 Diperbarui: 9 Januari 2025   20:59 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahaya Kekerasan Seksual yang Mengintai Anak-Anak Dimanapun dan Kapanpun

Masa kanak-kanak merupakan masa yang seharusnya dinikmati dan dijalani dengan penuh sukacita. Setiap anak berhak untuk memperoleh kebahagiaannya dengan belajar dan bermain bersama teman-temannya baik di lingkungan rumah maupun di lingkungan luar. Pada masa anak-anak, sejatinya juga diberikan perlindungan, pengawasan, dan pengarahan yang tepat karena pada masa inilah seorang anak sedikit demi sedikit dapat memproses dan mengingat fase tumbuh kembangnya.

Ketika seorang anak mengalami suatu hal yang menurutnya menyenangkan, hal tersebut akan terekam sebagai kenangan baik di dalam hidupnya yang kemudian juga dapat membentuk dasar karakter yang baik bagi kehidupannya di masa depan. Tetapi, apa jadinya jika seorang anak mengalami masa-masa paling menakutkan dan memberikan luka pada ingatannya? Hal inilah yang kini menjadi fenomena menyedihkan di Indonesia.

Kasus kekerasan seksual pada anak merupakan salah satu fenomena menyedihkan yang tak pernah absen diberitakan oleh media massa. Kini, fenomena kekerasan seksual tak hanya menyerang korban dewasa, tetapi juga anak-anak. Fenomena ini anak yang marak terjadi akhir-akhir ini seolah membuktikan bahwa kini anak-anak mulai kekurangan zona aman untuk mengeksplor hal-hal baru yang menyenangkan. Kasus kekerasan seksual pada anak ini juga dapat menjadi cerminan dari krisis moral serta penyelewengan terhadap nilai-nilai kemanusiaan yang dijunjung tinggi oleh bangsa Indonesia. Pedihnya lagi, sang pelaku acap kali berasal dari orang-orang terpercaya dan terdekat bagi korban.

Lingkungan tempat terjadinya kasus kekerasan seksual pada anak ini tak kalah mengejutkan. Pasalnya, tempat-tempat yang seharusnya dapat dipercayai menjadi zona aman bagi anak justru malah menjadi tempat pelaku melakukan aksi bejatnya. Sekolah, taman bermain, bahkan rumah, tak jarang menjadi tempat memori buruk bagi anak itu terjadi. Seorang anak yang pada usianya masih tergolong lugu dan condong dapat mempercayai siapapun terlebih orang terdekatnya pada akhirnya tak akan menyangka bahwa masa kanak-kanak yang menyenangkan akan terekam sebagai ingatan paling menyakitkan.

Parahnya lagi, hal ini juga akan menimbulkan luka serius tak hanya bagi fisik, tetapi juga psikologis dan emosional seorang anak. Anak-anak yang mengalami kasus kekerasan seksual akan membawa rasa trauma itu hingga dewasa kelak dan hal tersebut dapat mempengaruhi masa tumbuh kembangnya. Di masa dewasa, trauma dapat mempengaruhi kemampuan mereka untuk menjalin hubungan, prestasi akademik, dan bahkan kesehatan mental. Tanpa penanganan yang tepat, dampak trauma ini dapat berlanjut ke generasi berikutnya, menciptakan siklus kekerasan yang sulit dihentikan.

Guna mengatasi permasalahan ini, diperlukan peran aktif dan pendekatan yang tepat dari seluruh pihak seperti pemerintah daerah, lembaga ahli, dan orang tua. Orang tua juga perlu diedukasi tentang bagaimana mendeteksi kasus kekerasan seksual terhadap anak karena tak jarang, dengan lemahnya kekuatan serta sifat anak yang cenderung masih lugu dan penuh rasa takut akan membuat anak tak berani untuk berterus terang tentang tindakan pemerkosaan yang dialaminya

Yang tak kalah pentingnya adalah peran peradilan dan penegakkan hukum dalam penanganan kasus-kasus pemerkosaan terhadap anak. Kekerasan seksual terhadap anak harus ditangani dengan cepat dan mudah sambil memperhatikan perlindungan korban. Hukuman berat dan hukuman jera harus ditegakkan secara teratur bagi mereka yang melakukan pelanggaran. Selain itu, media massa dan masyarakat juga memiliki peran penting dalam mengawal isu kekerasan seksual pada anak. Pemberitaan yang bertanggung jawab dan kampanye kesadaran publik dapat membantu mengembalikan dan menciptakan zona nyaman dan aman bagi anak untuk dapat berproses dan bertumbuh kembang.

Seluruh elemen masyarakat bertanggung jawab atas kasus kekerasan seksual terhadap anak, karena setiap anak berhak atas keselamatan dan masa depan yang cerah yang tidak terancam oleh kekerasan. Dengan menjaga dan menciptakan lingkungan yang aman bagi anak, maka sama saja dengan membangun masa depan yang gemilang karena anak merupakan harapan dan penerus bangsa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun