Mohon tunggu...
Rade Eva Febrina Panjaitan
Rade Eva Febrina Panjaitan Mohon Tunggu... wiraswasta -

Penyuka jalan-jalan yang berusaha lebih sering menulis demi mengapresiasi hidup.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[It's] The One

29 Juni 2013   16:54 Diperbarui: 24 Juni 2015   11:14 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

“Hh… Hh.. Ayo, harus bisa…! Empat puluh tujuh... Empat puluh de... la... pan! Empat puluh sembi....lan! Li...ma puluh! Hh... Hh... Yes!” ucapku sambil peluh mengucur deras membasahi tubuhku.

Drrt… Drrt… Telepon seluler yang kuletakkan di dekatku terlihat bergetar. Aku mengabaikannya sambil meneruskan latihan, “Hh… Lima, enam…”

Drrt... Drrt...

”Lima belas, enam belas...,” lanjutku

Drrt... Drrt...

Dengan kesal, aku mengangkat panggilan itu, ”Ugh! Apaan sih!? Halo, u’d better have a very important news! Iya gue lagi sibuk. Udah, telpon aja setengah jam lagi!” Klik. Aku memutuskan sambungan telepon.

“Lo lagi sibuk nggak? Udah tahu gue lama ngangkat hp, ya berarti gue lagi sibuk dong! Capek deh! Sibuk ngapain? Ya urusan gue dong…! Hh… Dua puluh…, dua puluh satu… Hm, tapi kenapa suara Arum serius banget ya? Apa memang ada hal penting?” kataku kepada diri sendiri.

Kemudian, aku pun memutuskan untuk menghubungi Arum. “Halo Rum, ada apa?” tanyaku dengan nada sedikit tergesa.
Arum yang segera mengangkat panggilan dariku terdengar kaget menerima teleponku, “Oi, belum setengah jam nih. Lo yakin udah nggak sibuk?”

“Iya sori, tadi memang gue lagi in the middle of something. What’s up doc?” sambungku lagi.
“Lo kenapa sih Den, susah banget dihubungi? Lagi sibuk ngapain sih?” tanya Arum.

Aku menghela nafas sambil berkata, ”Ya elah, kirain gue ada apa... Lo nelepon gue cuma buat nanyain itu?”

“Yah, salah satunya… Habis, beberapa hari ini gue susah banget ngehubungi lo. Ada apa sih?” tanyanya lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun