Assalamualaikum wr. Wb
Hallo sobat pintar, kali ini saya akan membahas tentang konseling traumatik. Sebelum itu mari kita simak cerita berikut ini.
Namaku Naura, aku adalah mahasiswa psikologi di salah satu universitas swasta di Surabaya. Dulu aku mempunyai fobia terhadap laba-laba, fobia tersebut disebabkan oleh trauma atas kejadian yang aku alami saat kecil.
Dulu sewaktu aku berumur 5 tahun, aku pernah mengalami penculikan. Aku diculik oleh seorang wanita yang depresi karena di tinggal suami dan anaknya, saat di culik aku tidak sendiri aku bersama seorang anak laki-laki yang mungkin usianya 8 tahun saat itu, yang ku ingat namanya Dafa. Saat itu aku dibawa ke sebuah rumah kosong oleh penculik tersebut, dan Dafa sudah ada disana saat itu, kami diikat dengan tali plastic yang biasanya di gunakan untuk mengikat kabel, lalu bagaimana kami bisa selamat dari kejadian tersebut ?
Kami selamat karena saat itu perempuan yang menculik kami bunuh diri dengan cara menggantung dirinya. Aku yang saat itu masih kecil sangat ketakutan dan tidak tau apa-apa, namun Dafa mencoba menenangkan ku dengan berkata perempuan yang menggantung dirinya tersebut adalah seekor laba-laba raksasa yang akan memakan anak kecil jika melihatnya. Sejak saat itu, ketika aku melihat laba-laba aku sangat ketakutan.
Lalu bagaimana trauma ku bisa hilang ?
Trauma ku bisa hilang dengan cara melakukan konseling traumatik.
Konseling traumatik merupakan konseling yang diberikan kepada penderita trauma dengan melakukan pendekatan-pendekatan yang sangat berpengaruh terhadap keberhasilan suatu konseling.
Dilihat dari tujuan konseling traumatik ini lebih menekankan kepada pulihnya klien seperti keadaan sebelumnya dan dapat menyesuaikan dengan keadaan yang baru.
Sekian dan semoga bermanfaat
#R.D
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H