Parahnya lagi, kita nggak bawa pocket Wi-Fi dan belum beli SIMcard. Kalau kenapa-napa, kita harus gimana? Tiba-tiba, seluruh penumpang disuruh turun di ruko-entah dimana-daerah Kampot, katanya.Â
Si ibu tadi bilang, akan ada mobil pengganti menuju Phnom Penh. Tidak bisa apa-apa selain nurut. Sambil menunggu, aku dan Lia pergi mencari penjual SIMcard. Setelah hampir satu jam, akhirnya mobil travel itu datang dan langsung melajutkan perjalanan menuju Phnom Penh.Â
Kukira perjalanan bergeronjal itu sudah rampung. Ternyata masih harus melewati selama lebih dari 2 jam. Okelah dinikmati saja. Di perjalanan, tiba-tiba hujan lumayan deras. Jalanan lumayan padat dan aku menemui beberapa pick-up yang diisi oleh lebih dari 15 orang. Wow ternyataa, Kamboja unik juga ya.Â
Setelah menempuh perjalanan berjam-jam, kita sampai Phnom Penh sekitar jam 9.30 malam dan diturunkan di ruko travel. Langsung deh, aku pesan PassApp (aplikasi online untuk pesan tuktuk) dan menuju rumah rekan
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H