PASURUAN - Melalui penyusunan program kerja kegiatan PMM 55 yang di selenggarakan oleh Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) di Desa Karangsono diharapkan dapat memberikan manfaat secara konkrit pada warga sekitar. Peningkatan sumber pangan local menjadi focus utama PMM UMM 55 di Desa Karangsono, Kabupaten Pasuruan. Sumber pangan local yang sering kali digunakan adalah daun kelor, olahan daun kelor termasuk terbatas dan tergolong memiliki nilai jual yang rendah. harga yang murah dan mudah ditemukan menjadi keunggulan bahan yang akan diolah dan menjadi objek krativitas warga Desa Karangsono
Meningkatkan nilai jual daun kelor dilakukan dengan menambahkannya pada cemilan modern seperti stik. Pemilihan produk tersebut didasarkan pada kemudahan proses pembuatan hingga penjualan karena telah banyak dikenal. Pengenalan produk melalui pembagian produk, resep serta penjelasan secara singkat mengani proses pembuatan produk. Pembagian produk dilaksanakan di Pendopo Balai Desa Karangsono dengan dihadiri oleh Kepala Desa dan perangkatnya, anggota posyandu serta beberapa warga dengan mempertimbangkan pemenuhan protokol kesecahan Covid-19.
“Pengembangan bahan local di Desa Karangsono seperti daun kelor pada berbagai makanan moder seperti stik, nugget, serta pudding dapat menjadi solusi memakasimalkan manfaat daun kelor bagi kesehtatan serta meragamkan jenis makanan berbahan dasar daun kelor. Melalui program kerja utama PMM 55 UMM diharapkan dapat menarik minat warga warga untuk terus berinovasi dengan sumber pangan local di Desa Karangsono. Inovasi tersebut juga bermaksud untuk meningkatkan nilai jual bahan Daun Kelor sehingga dapat menjadi peluang bisnis yang dapat dikembangkan dan menjadi identitas baru bagi Desa Karangsono” ujar Edita selaku Koordinator PMM 55 UMM dalam sambutan di pembukaan kegiatan PMM UMM 55 (4/06/21).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H