Mohon tunggu...
Yuni Rachmi
Yuni Rachmi Mohon Tunggu... -

Seorang penggemar jalan-jalan dan wisata kuliner. Melalui media kompasiana ini mencoba belajar memperkaya kemampuan menulis di berbagai bidang yang berbeda dari yang tiap hari digeluti.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Hebatnya Mobil Patwal

10 Agustus 2010   05:36 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:10 2599
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bila kita sedang berkendara atau melintas di jalan, terkadang kita bertemu atau berpapasan dengan mobil patwal. Mobil patwal polisi ini biasa bertugaskan memimpin perjalanan para pejabat negara agar perjalanannya lancar. Tetapi tak pernah membayangkan, bagaimana rasanya naik mobil patwal. Sepertinya menyenangkan melihat kehebatan mereka seperti mobil polisi di film Chips atau Academy yang sering kutonton di TV jaman dulu kala. Hari Sabtu dan Minggu yang lalu aku mendapat tugas menghadiri suatu event yang diadakan di Ciater Highland Resort Subang. Seperti biasanya aku berangkat pagi naik kendaraan umum dari Bandung ke Lembang dan langsung transit dan naik kendaraan umum lagi dari Lembang ke arah Subang dan kemudian turun tepat di depan Ciater Highland Resort. Hanya saja kendaraan umum ini cuma beroperasi sampai sore hari. Kalau malam tentu kita akan kesulitan menunggunya. Makanya begitu acara selesai pukul 9 malam hari, aku kebingungan cari mobil tumpangan balik ke Bandung. Karena para peserta even itu umumnya menyewa villa di Ciater Highland Resort tentu aku cuma bisa mengandalkan ikut panitia saja yang kembali ke Bandung. Salah satu teman dari media online mengajakku naik mobil bersamanya. Kupikir ia akan ikut salah satu mobil panitia yang berjumlah 5 buah itu. Ternyata dugaanku salah. Ia malah mengajakku masuk ke mobil patwal polisi. Tak seperti biasa, kali ini panitia pameran menyewa mobil patwal polisi untuk mengiringi perjalanan mereka dari Bandung ke Ciater pulang dan pergi. Alasannya tentu agar perjalanan mereka dan para tamu lancar. Hal ini mengingat dari arah Bandung ke Ciater dan sebaliknya selalu macet. Saat weekend memang banyak sekali orang yang berwisata ke Lembang dan Tangkuban Perahu makanya jalanan jadi padat dan macet. Dengan keberadaan mobil patwal ini mereka berharap semuanya bisa terkendali. Kupikir selama ini mobil patwal polisi cuma untuk ngawal pejabat negara saja tetapi ternyata bisa disewa juga oleh orang-orang yang membutuhkan pengawalan seperti bila ada even-even tertentu. Dengan takut-takut dan berucap Bismillah aku naik dan duduk mobil patwal polisi itu. Di bangku belakang duduk aku, temanku dan panitia. Sedang di bagian depan duduk dua orang polisi. Yang satu bertugas sebagai pengemudi dan yang satunya merupakan navigatornya. Mobil berjenis sedan inipun langsung melaju menuju Bandung. Awalnya jalanan lancar. Mereka mengemudikan mobilnya dengan santai meski dengan kecepatan penuh. Tetapi begitu memasuki kawasan Lembang, mulai tampak kemacetan. Mereka mulai menunjukkan kelihaiannya. Mobil langsung bergerak dengan cepat dan menguasai jalan. Bila jalan padat mobil, maka mereka bunyikan sirine agar mobil-mobil lain mengalah. Bahkan jika mobil-mobil itu tak mau menepi akan dipepet supaya mau menepi sehingga rombongan mobil yang dipimpinnya bisa bergerak cepat. Mereka juga kadang menyalip dan mengambil jalur kanan supaya cepat. Bila ada beberapa bis pariwisata berderet di depannya maka sang navigator berteriak menggunakan micropone supaya bis-bis itu mau minggir  dan mengalah. Padahal Anda tahu sendiri bagaimana kondisi jalanan antara Ciater-Lembang-Bandung. Jalanannya naik turun, dan berkelak kelok. Kanan kirinya masih banyak jurang pula. Makanya rasanya ngeri sekali. Walaupun begitu sepanjang perjalanan aku berusaha tenang. Bahkan aku masih sempat buka facebook dan menulis status di wallku. "Naik mobil patwal polisi. menangan oi. yang lain nyingkir.hihihi." Setelah aku share status di fb ini, beberapa teman langsung ramai-ramai berkomentar. Komentarnya antara lain seperti ini : "Wah emangnya dirimu lagi disandera ya, mbak." "Woi kapan lagi. Serasa Jadi orang penting." "Kehabisan barengan ya kok sampai nyetop mobil patwal segala" "Tangannya pakai diborgol apa tidak?" Tentunya aku cuma ngakak saja sembari membalas satu persatu komen tersebut. Yang jelas kalau diborgol apa mungkin aku bisa duduk di mobil patwal sambil fb-an. Meski ngeri dan agak takut-takut, berkat kelihaian si pengemudi mobil patwal ternyata tak sampai 1 jam aku sudah sampai tempat tujuan yaitu sebuah rumah makan di kawasan Setrasari Bandung. Rasanya lega sekali bisa turun dari mobil patwal itu dengan selamat. Ternyata pengalaman naik mobil patwal polisi ini juga dialami salah seorang temanku di Pacitan. "Untung kau naik mobil patwal polisinya bukan pas mereka mengawal pejabat negara. Ngeri. Kalau pas beraksi, bus dan truk yang tak mau minggir akan diadu. Aku juga pernah alami itu. Dan tak mau lagi ulangi," katanya. Untungnya aku tak ngomong kalau aku kapok naik mobil patwal polisi itu. Bagaimana tidak, hari Minggunya atau sehari sesudahnya aku terpaksa nebeng mobil patwal itu lagi dari Ciater ke Bandung. Karena kecapekan dan agak masuk angin aku tambah pusing melihat gerakan mobil ini ke kanan dan kekiri. Ada sepeda motor tak mau menepi langsung dipepetnya sampai aku merem ketakutan. Suara sirine dan lampunya yang berkedip kedip tambah bikin ngeri. Tetapi mereka memang hebat sehingga kami bebas macet dan cepat sampai Bandung. Tapi kali ini mabok darat rasanya aku. Walaupun baru sampai Cihampelas aku sudah minta turun dulu. Aku langsung tarik nafas lega. Untung tadi tak sampai muntah-muntah. Malu kan. hehehe. Yang jelas ini jadi pengalaman yang menarik. Jika kalian ingin tahu bagaimana rasanya naik mobil patwal polisi seperti naik rooler jet coaster di Dufan deh. Tak percaya? Silakan coba saja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun