Trump Lagi-lagi membuat Amerika keluar dari Dewan HAM PBB
Amerika Serikat (Amerika) dikenal sebagai salah satu negara yang terdepan kalau berbicara soal hak asasi manusia (HAM). Tapi dua hari lalu, 5 Februari 2025, AS dibawah pemerintahan yang baru, Donald Trump, Amerika memutuskan keluar dari keanggotannya di Dewan HAM PBB (UNHRC). Hal ini mengulang peristiwa pada 19 Juni 2018, Trump mengumumkan keluar dari UNHRC (Dewan HAM). Kemudian Amerika masuk kembali pada Oktober 2021 saat Joe Biden menjadi Presiden Amerika. Keputusan Trump yang kedua kali ini Kembali menimbulkan kegaduhan global yang mempertanyakan komitmen Amerika soal HAM.
Keputusan Amerika mundur ditengarai karena anggota Dewan HAM PBB dianggap terlalu "anti-Israel" serta karena ada beberapa negara yang sangat vocal menyuarakan kemerdekaan Palestina seperti Gambia dan Indonesia. Trump menganggap Dewan HAM ini lebih banyak berpolitik daripada benar-benar melindungi hak asasi manusia. Apapun alasannya, banyak yang melihat keputusan Amerika ini adalah sebagai bentuk ketidakpedulian terhadap HAM global dan cerminan kebijakan luar negeri yang lebih mengutamakan kepentingan sendiri.
Di balik keputusan ini tentu ada banyak dampak besar yang perlu diperhatikan. Apakah keluarnya Amerika dari Dewan HAM PBB berpengaruh pada pelaksanaan perlindungan HAM global? bagaimana seharusnya PBB dan negara-negara anggotanya menyikapi Keputusan Amerika ini?
Dewan HAM PBB dan Eksistensinya
Dewan HAM didirikan oleh Majelis Umum PBB pada tahun 2006 sebagai badan PBB yang menangani hak asasi manusia sebagai pengganti Komisi HAM yang dianggap kurang efektif. Misinya adalah untuk memperkuat upaya untuk mempromosikan dan melindungi hak asasi manusia di seluruh dunia. Dewan HAM terdiri dari 47 negara anggota Dimana ini berperan sebagai forum multilateral untuk membicarakan tentang pelanggaran-pelanggran HAM human rights.Salah satu tugasnya adalah mengadakan sesi khusus sebagai tanggapan terhadap situasi darurat hak asasi manusia.
Sebagai bagian dari tanggung jawabnya, Dewan HAM memiliki Mekanisme Universal Periodic Review. Mekanisme ini untuk meninjau catatan hak asasi manusia dari semua negara anggota PBB secara berkala. Selain itu, Dewan HAM juga memiliki mekanisme Special Procedure. Prosedur ini menunjuk pakar hak asasi manusia independen untuk mengawasi kondisi negara atau menyelidiki masalah HAM tertentu. Selain itu, Dewan HAM memiliki kewenangan untuk membentuk kelompok investigasi dan tim pencari fakta untuk menemukan bukti kuat tentang kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan. Dewan HAM juga memiliki mandat untuk menangani krisis HAM dan membuat rekomendasi tentang cara meningkatkan pelaksanaan HAM di lapangan. Terlepas dari kelemahannya, Dewan HAM PBB tetap menjadi satu-satunya platform global yang berfungsi sebagai pengawas HAM yang bisa memberikan tekanan kepada negara-negara pelanggar HAM. Dewan HAM ini sangat berperan penting dalam menegakkan standar HAM internasional.
Implikasi Keluarnya Amerika dari Dewan HAM PBB
Hubungan Amerika dengan Dewan HAM PBB tidak selalu harmonis. Pada masa pemerintahan George W. Bush, Amerika juga memilih untuk tidak bergabung sama sekali dengan Dewan HAM karena alasan kredibilitas. Baru di bawah kepemimpinan Barack Obama, Amerika bergabung kembali dan terlibat dalam berbagai inisiatif HAM, termasuk yang terdepan memperjuangkan hak LGBTQ dan kebebasan beragama.
Sayangnya keharmonisan Amerika dengan Dewan HAM ini merubah Kembali ketika Donald Trump berkuasa menjadi Presiden ke-45 dan ke-47. Pendekatan "America First" Trump yang memilih untuk menarik Amerika dari organisasi internasional yang dianggap tidak sesuai dengan kepentingan nasionalnya termasuk dengan Dewan HAM PBB. Trump beranggapan jika Badan HAM ini bisa dan tidak efektif.
Keluarnya Amerika dari Dewan HAM PBB pada saat ini tentu memiliki dampak besar, baik bagi Amerika maupun bagi komunitas internasional. Salah satu dampak utamanya adalah hilangnya kredibilitas Amerika sebagai negara yang dikenal pendukung HAM global. Keluarnya Amerika memperlihatkan inkonsisten dalam perjuangan HAM. Amerika terlihat hanya akan membela HAM ketika menguntungkan mereka, tetapi akan mundur jika situasi tidak sesuai dengan kepentingannya.