Mohon tunggu...
Rachmi Igirisa
Rachmi Igirisa Mohon Tunggu... -

ISLAM is my way of life.. Love my Parents,, my life,, and mySelf...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Perayaan Tahun Baru Masehi di Negara Islam Terbesar

1 Januari 2013   12:16 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:41 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Seperti yang telah diketahui bahwa dunia baru saja merayakan malam pergantian tahun dari 2012 menuju 2013 malam tadi. Tak terkecuali Indonesia yang menjadikan beberapa kota sebagai pusat perayaannya sesuai dengan zona waktu yang ada. Secara garis besar, perayaan yang ada di negara kita Indonesia bisa dikatakan cukup besar ditandai dengan diadakannya konser-konser musik hingga pesta kembang api yang tentu tidak menghabiskan biaya yang sedikit.

Menurut sejarah, tahun baru Masehi mulai dirayakan pada tanggal 1 Januari 45 SM oleh bangsa Romawi.  Tidak lama setelah Julius Caesar dinobatkan sebagai kaisar Roma, ia memutuskan untuk mengganti penanggalan tradisional Romawi yang telah diciptakan sejak abad ketujuh SM. Dalam mendesain kalender baru ini, Julius Caesar dibantu oleh Sosigenes, seorang ahli astronomi dari Iskandariyah, yang menyarankan agar penanggalan baru itu dibuat dengan mengikuti revolusi matahari, sebagaimana yang dilakukan orang-orang Mesir.

Pada kenyataannya, tahun baru sudah lama menjadi tradisi sekuler yang menjadikannya sebagai hari libur umum nasional untuk semua warga Dunia. Pada mulanya perayaan ini dirayakan baik oleh orang Yahudi yang dihitung sejak bulan baru pada akhir September. Selanjutnya menurut kalender Julianus, tahun Romawi dimulai pada tanggal 1 Januari. Paus Gregorius XIII mengubahnya menjadi 1 Januari pada tahun 1582 dan hingga kini seluruh dunia merayakannya pada tanggal tersebut.

Berdasarkan sejarah, perayaan Tahun Baru Masehi tentu bukan menjadi perayaan bagi umat Muslim. Selain bukan merupakan tahun umat Islam (umat Islam menggunakan sistem penanggalan sendiri yaitu Tahun Hijriah), juga sangat tidak sesuai dengan ajaran Islam yaitu tidak berlebihan dalam melakukan sesuatu. Berlebihan karena dalam perayaan Tahun Baru Masehi lebih kepada hura-hura dan pemborosan.

Indonesia  dikatakan negara sebagai negara Islam terbesar sebab Indonesia merupakan negara berpenduduk terbanyak ketiga di dunia dengan mayoritas beragama Islam. Seharusnya Indonesia tidak berlebihan dalam melaksanakan perayaan Tahun Baru Masehi. Walaupun diketahui bahwa Indonesia bukan negara Islam dan tetap mengakui adanya lima agama, tetapi dengan penduduk mayoritas Islam seharusnya umat Muslim tidak ikut larut dalam pesta pora yang berlandaskan pemahaman bangsa Romawi dan agama Kristen. Namun memang tidak dapat dipungkiri bahwa sistem Penanggalan Masehi yang menjadi sistem penanggalan baku di seluruh dunia, membuat perayaan tahun baru Masehi ini menjadi suatu perayaan yang cukup besar di Indonesia.

(sejarah, cp from : http://yuksharav.blogspot.com/2012/01/sejarah-dan-asal-usul-tahun-baru-masehi.html#ixzz2GiuVvN7v)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun