Penasaran isi surat itu? Saya kutipkan isi lengkapnya yang sudah saya posting di blog pribadi saya. Berikut isinya.
Salam Santun
Kepada ananda Deddy Rachmawan
Sungguh sebuah surprise bagi saya, ketika pada suatu hari seorang keponakan membawa selembar Harian Pagi Tribun Jambi untuk saya baca, karena ada satu artikel yang menyangkut karya saya puluhan tahun berselang.
 Dengan sangat simpatik ananda Deddy mengutarakan penilaiannya terhadap kepribadian dan kemampuan saya sebagai seorang perempuan lanjut umur masih berminat untuk memberikan sumbangan apa adanya demi dunia pendidikan.
Saya bukanlah seorang pakar dalam ilmu pendidikan. Ijazah saya adalah ijazah xxxx xxxxxx (dua kata tersebut tidak terbaca) School Padang Pandjang Sumatera Barat lulusan tahun 1936 langsung diangkat menjadi guru di Meisjesxxxxxxschool (xxxx = tidak terbaca) di Padang Kota, berpindah pindah yang akhirnya terdampar di Jakarta sampai pensiun pada tahun 1976 j.l.
 Sejak dari usia muda saya senang menulis cerpen dan sajak-sajak yang saya kirimkan ke Koran-koran atau majalah-majalah. Aktifitas saya terhalang karena penerbit-penerbit selalu meminta  naskah-naskah yang dicetak dengan mesin tulis, sedangkan saya sebagai orang zaman dulu tidak bisa mengetik dan tidak punya mesin ketik.
Banyak ide-ide saya hanya terekam dalam otak. Demikianlah, maaf tulisan saya yang acak-acakan, maklum beberapa hari lagi umur saya akan menginjak 92 thn.
Wass
-tanda tangan-