Mohon tunggu...
Rachmat Willy
Rachmat Willy Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat fiksi

Menikmati hidup dengan membaca, menulis, dan ngeblog. Follow saya di @RachmatWilly pasti di follback.

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Menilai Sosok Jokowi dari Ujung Rambut ke Ujung Kaki?

22 Maret 2014   00:27 Diperbarui: 24 Juni 2015   00:38 368
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13953973431318440591

[caption id="attachment_299994" align="aligncenter" width="481" caption="Jokowi (Bukan) Untuk Presiden (Dok. Pribadi)"][/caption]

Judul Buku          : Jokowi (Bukan) Untuk Presiden, Kata Warga Tentang DKI-1

ISBN                      : 978-602-02-1948-6

Pengarang          : 42 Kompasianer (Penulis di Kompasiana.com)

Editor                    : Nurulloh

Penerbit              : PT Elex Media Komputindo

Cetakan               : I (?), 2013

Harga                    : Rp. 56,800.- (Disc 15% menjadi Rp. 48,280.-)

Tebal Buku          : xvi + 320 Halaman

Berbicara tentang sosok Jokowi memang seperti tak ada habisnya. Begitupun dengan berbagai genre buku yang terbit tentang dirinya. Bahkan tak hanya buku, sebuah film tentang Jokowi pun dirilis seolah ingin berusaha menjawab beragam keingintahuan banyak orang tentang diri seorang Jokowi. Buku ini dibagi atas 6 bagian besar yang berusaha menggambarkan bagaimana sosok Jokowi itu sebenarnya. Bagian awal dimulai dengan rekam jejak Jokowi yang sebagian besar bercerita tentang siapa Jokowi dari sudut pandang warga Solo, tempat dimana dulu Jokowi mengabdi hampir selama dua periode. Kompasianer Niken Satyawati dan Septin Puji Astuti berusaha dengan gaya menulis mereka yang cenderung deskriptif untuk memaparkan tentang rekam jejak ini. Kota Solo dengan beberapa bukti foto ternyata tetap menjadi kota idaman dengan segala kemudahan akses birokrasi dan banyaknya ruang publik untuk interaksi warganya. Yang menarik di bagian awal ini tentu saja percakapan penulis dengan seorang supir taksi. Bagaimana sosok Jokowi bisa begitu mendarah daging pada diri si supir sehingga dia tak mau melepaskan kejujuran sebagai salah satu bukti bahwa dia adalah pendukung berat Jokowi. Penggemar Jokowi tak boleh hanya asal menggemari saja tapi juga harus jujur. Kalau tak jujur bukan pendukung Jokowi namanya, begitulah cara pikir seorang wong cilik yang hanya seorang supir taksi. Bagian pertama ini ditutup dengan satu artikel yang berandai-andai jika seandainya Jokowi menjadi DKI-1. Apa yang akan dia lakukan dan bagaimana pendekatannya dalam menangani ibukota serta satu artikel tentang tahunnya Jokowi. Artikel ini sekilas bercerita tentang masa studi Jokowi di SMA 6 Solo dan Fakultas Kehutanan Universitas Gajah Mada. Walau judulnya tentang Jokowi sebagai Man of The Year 2012, ada beberapa cuplikan tentang bagaimana Jokowi mampu merubah Solo dalam waktu setengah periode jabatannya. Tentu saja, peran seorang Rudy tak dikesampingkan. Harus diakui bahwa keterampilan seorang Rudy di level grass root cukup menentukan berjalan atau tidaknya program yang diusung oleh Jokowi.

Apa yang menarik di bagian dua? Di bagian dua yang berbicara soal hiruk pikuk Pilkada, ada artikel tentang kepintaran Jokowi dalam mengelola isu. Isu sederhana yang dipoles oleh media menjadi isu besar oleh Jokowi. Mulai dari mobil esemka hingga pemilihan baju kotak-kotak yang katanya dibeli di pasar Tanah Abang semua dilantunkan pada saat yang tepat yang akhirnya menimbulkan banyak simpati. Jokowi memang pintar, begitu kata sang penulis, kompasianer Agus Supriyatna.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun