Mohon tunggu...
Rachmat Willy
Rachmat Willy Mohon Tunggu... Konsultan - Penikmat fiksi

Menikmati hidup dengan membaca, menulis, dan ngeblog. Follow saya di @RachmatWilly pasti di follback.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Main Praxis untuk Rencana Keuangan Praktis dan Terkendali

15 Juli 2017   12:27 Diperbarui: 25 Juli 2017   10:56 707
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesempatan langka hanya malam itu lho.. Dok. Pribadi

Waktu sudah mendekati jam enam sore saat saya memasuki lokasi nangkring kali ini di hotel JW Marriot Surabaya. Belum banyak yang datang. Saya lihat satu per satu teman-teman Kompasianer sudah mulai bermunculan. Masuk ke dalam ruangan saya diberikan dua kupon. Satu kupon doorprize dan satu kupon merchandise. Sejenak saya lihat kupon doorprize yang diberikan. Nomornya nomor satu. Wah.. mungkin karena mengisi absen yang pertama kali ya..

Acara dimulai dengan makan malam bersama. Lumayan, walau sayang, kenapa ini makan malam. Buat saya yang lagi berjuang menurunkan 1 kilo per bulan eh.. pertahun sajalah, ini tentu pergumulan berat karena biasanya saya makan banyak itu kalau siang. Makan malam sekedarnya saja. Sudahlah, lupakan diet itu!

Pukul tujuh malam acara dimulai dengan bermain game bersama. PRAXIS nama gamenya. Tidak tahu asal muasal namanya dan apakah itu singkatan atau bukan. Mungkin karena dekat dengan kata praktis. Yang jelas dalam dunia PRAXIS ada beberapa siklus, mulai dari fresh graduate yang baru mulai bekerja hingga bisa berganti pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi jika diinginkan. Siklus lain adalah siklus boom, dimana semua investasi naik harganya, dan siklus resesi alias kebalikannya siklus boom. Mudah-mudahan saya nggak salah. Yang jelas lewat permainan ini kita belajar cara mengelola keuangan dan memutuskan apakah saat masa pensiun nanti kita sudah mengumpulkan modal yang cukup.

Kebetulan malam itu saya duduk di meja bergabung dengan beberapa nasabah AXA. Rata-rata usia mereka cukup senior. Lumayan juga bisa berkesempatan bermain dengan mereka yang memang adalah pengusaha di dunia nyata. Ketika membeli saham misalnya, hampir semua memilih saham yang beresiko tinggi. Hanya saya yang memilih saham beresiko rendah. Hebat. Apakah itu juga ya yang mereka lakukan di dunia nyata? Berani mengambil resiko agar mendapat untung besar.

Dalam permainan, selain melalui saham, juga ada kesempatan memperoleh uang tambahan dari undian, dari pertumbuhan nilai properti, dari gaji tiap satu putaran, dan dari pertumbuhan nilai asuransi atau tabungan yang kita beli. Sayangnya waktu permainan cukup cepat sehingga ketika saya mulai menikmati permainannya, ketika itu pula permainan harus selesai dan semua pemain harus menghitung uang yang ada pada mereka setelah dikurangi dengan hutang-hutang, biaya pendidikan yang harus dibayar, dan lain-lain. Saya sendiri berhasil mengumpulkan $ 92,000. Sayang, ternyata banyak yang berhasil mengumpulkan jauh di atas saya. Bahkan ada yang mencapai $ 200,000 wow.. itu mainnya seperti apa ya?

Kemudian sesi dilanjutkan dengan sesi perencana keuangan. Banyak hal menarik yang didapatkan di sesi ini. Contohnya, ada 8 kasus nyata yang kita temui dalam hidup kita yang berkaitan dengan uang dan ternyata sering tidak kita sadari. Misalnya, ternyata selagi pemilik harta masih hidup semua waris tunduk pada apa yang dikatakan oleh pemilik harta, namun ketika pemilik harta sudah meninggal maka masing-masing waris mulai asyik mengumpulkan hartanya sendiri. Nah, di sinilah persoalan mulai terjadi. Mulai melibatkan pihak luar yaitu pengadilan.

Modal awal main Praxis. Dok. Pribadi
Modal awal main Praxis. Dok. Pribadi
Kasus nyata berikutnya adalah ternyata tidak semua suami mengatakan pada istrinya seratus persen dimana hartanya berada dan demikian pula sebaliknya, tidak semua istri mengatakan pada suaminya 100% harta yang dimilikinya. Wah.. saya harus mulai bertanya nih pada istri saya.. Hal inilah yang menyulitkan ketika salah satu entah suami atau istri meninggal dunia yang memicu adanya fakta berikutnya yaitu rekening dormant yaitu rekening yang tidak diketahui bahwa rekening itu ada dan akhirnya lama-kelamaan rekening itu akan habis sendiri oleh biaya-biaya yang dikenakan bank. Lawan dari rekening dormant adalah hutang dormant, yaitu hutang yang tidak diketahui oleh siapapun entah istri, suami, atau anak. Tiba-tiba rumah kita didatangi oleh debt collector untuk menagih hutang yang tidak kita ketahui sebelumnya. Ngeri ah..

Kalau main Praxis harus beli ini nih biar aman. Dok. Pribadi
Kalau main Praxis harus beli ini nih biar aman. Dok. Pribadi
Fakta lainnya adalah fakta umum bahwa biaya untuk memenuhi kebutuhan itu selalu akan meningkat jumlahnya, biaya untuk masa depan tentu lebih besar dari biaya yang sekarang, kebutuhan akan adanya biaya untuk beramal dan bersosialisasi, serta biaya-biaya perpajakan yang mulai saat ini semakin terang benderang dan tidak ada satu orangpun bisa bersembunyi dari kewajiban membayar pajak.

Fakta-fakta di atas bukannya tanpa data pendukung. Ternyata di berbagai tempat di dunia kasus-kasus hibah dan waris sedang menjadi tren. Misalnya, siapa yang menjadi waris dari pengusaha yang terbunuh di Pulo Mas atau siapa waris yang sah untuk harta peninggalan mantan PM Singapura. Atau anak dan menantu yang menuntut ayah mereka karena menggunakan harta yang sudah dihibahkan. Wah, ribet ya.. untuk gampangnya memang sebaiknya membuat wasiat saja, lebih gampang dan berkekuatan hukum. Tapi nantilah itu saya pikirkan, belum ada juga harta yang mau diwariskan kok he..3x

Yang jelas, agar hidup aman dan lancar di kemudian hari, harus ada 3 rekening yang kita siapkan yaitu: Saving, Investasi, dan Proteksi atau disingkat SIP. Saving berbicara soal dana-dana yang bisa digunakan atau dicairkan sewaktu-waktu. Investasi adalah persiapan jangka panjang dan Proteksi sebaiknya dalam bentuk kontrak pertanggungan agar dapat dinikmati oleh keturunan kita.

Kesempatan langka hanya malam itu lho.. Dok. Pribadi
Kesempatan langka hanya malam itu lho.. Dok. Pribadi
Kenapa harus SIP? Karena ternyata mengacu pada 3 fakta juga yaitu: Pertama, kita adalah sumber uang untuk diri kita sekarang, kedua, kita adalah sumber uang untuk kita nanti atau di masa depan, dan ketiga, kita adalah sumber uang untuk keturunan kita kelak. Kalau berpijak pada 3 hal ini, maka nyatalah bahwa SIP itu penting agar kehidupan kita kelak tetap sip.. (acung jempol).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun