Mohon tunggu...
Rachmat Hidayat
Rachmat Hidayat Mohon Tunggu... Sejarawan - Budayawan Betawi

a father, batavia, IVLP Alumni 2016, K1C94111, rachmatkmg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Di Mana Makan Soto Betawi yang Asli?

14 Maret 2017   08:36 Diperbarui: 14 Maret 2017   18:00 2702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Soto. Makanan berkuah ini sangat terkenal bukan saja di Jakarta bahkan menjadi kuliner andalan daerah-daerah lain di Indonesia. Sebut saja yang terkenal dan banyak di jumpai di Jakarta seperti; Soto Kudus; Soto Lamongan; Soto Padang; Dan Soto Bogor. Nah, Jika daerah lain memakai nama kota sebagai nama soto-nya, namun tidak demikian dengan Jakarta. Makanan berkuah yang kental dengan aroma rempah dan santan ini tidak dinamakan dengan Soto Jakarta, namun merujuk pada etnis asli Jakarta yakni Betawi. Jadilah namanya “Soto Betawi”.

Bagi anda pecinta kuliner dan senang berburu sajian kuliner yang menggugah rasa dan selera, tentu tidak lah sulit untuk membedakan antara sop (betawi) dan soto (betawi). Meski sama-sama berkuah dan berkaldu --dengan bahan utama berisi irisan daging-- namun sop (betawi) dan soto (betawi) mempunyai perbedaan rasa dan aroma yang kontras. Biasanya sop (betawi)  berkuah bening, alias tanpa santan, sedangkan soto (betawi) memakai santan yang sangat kental. Namun, pakem ini tidak berlaku untuk penyebutan soto khas dari suatu daerah. Soto Kudus misalnya, ia berkuah bening. Demikian pula Soto Bogor dan Soto Lamongan. Semuanya nyaris tanpa santan. Nah, untuk kita para pecinta kuliner khas betawi, maka jangan sampai salah untuk membedakan penyebutan sop (betawi) dan soto (betawi) bila memesan makanan di rumah makan khas Betawi yang tersebar di Jakarta. Ingat, keduanya berbeda.

Soto Betawi, --selain gado-gado-- tentunya menjadi trade mark dan legacy aneka kuliner asli Jakarta. Dari namanya yang mewakili etnis, tentu akan lebih nikmat jika olahan soto ini dibuat langsung oleh orang Betawi asli. Untuk rasa memang tak mengenal kompromi. Rasa adalah nomor satu. Banyak pengunjung yang rela antri agar dapat menikmati lezatnya soto Betawi (asli) saat jam makan tiba. Ini bisa dilihat di beberapa warung makan Soto Betawi terkenal seperti di kawasan Pondok Pinang, Kebayoran, dekat kantor Fed**; Adapula warung soto Betawi Bang Husin, di Manggarai, Jakarta Selatan. Bila di Bang Husin, disajikan dalam mangkok, menariknya, warung soto Sambung Nikmat di Pondok Pinang disajikan dalam sebuah piring besar. Bagiku, lantaran porsinya jumbo, satu porsi piring besar ini bisa disantap oleh dua orang.

Makin terkenal warung soto-nya, makin mahal pula harga untuk se-porsi soto yang ditawarkan. Soto yang enak biasanya mempunyai kuah santan yang kental dengan rasa rempah-rempah yang ‘nendang’. Biasanya kisaran harganya antara 15 hingga 45 ribu per porsinya. Meski tergolong mahal, namun tak menyurutkan pecinta kuliner untuk berburu dan menyantap soto kegemaran mereka. Harga nomor sekian, asalkan rasanya enak. Meski begitu, adapula warung atau rumah makan yang menyajikan Soto Betawi bagi mereka yang berkocek tipis. Soal rasa, ya lumayan lah. Not bad. Untuk soto Betawi level ini biasanya dibanderol dengan harga kisaran 15 hingga 20 ribu per-porsinya.

Bagi anda yang ragu apakah warung soto tersebut asli betawi atau tidak, biasanya salah satu cirri-nya adalah adanya toples yang berisi racikan acar sebagai penambah selera atau kudapan penutup sehabis bersantap soto. Konon, acar ini disediakan sebagai penawar atau penetralisir rasa kuah santan yang menyengat. Acar ini terdiri dari timun dan wortel yang diiris kecil berbentuk dadu dengan campuran air cuka, cabe rawit, dan bawang merah mentah.

Uniknya, tidak seperti soto dari daerah lain di Nusantara, Soto Betawi (asli) tidak memakai ayam sebagai menu utamanya, namun selalu memakai daging sapi atau kerbau yang digoreng kering. Disamping itu, irisan kaki, babat, otak, torpedo, dan paru kerap disajikan sebagai pendamping dari daging, tergantung dari selera penikmat. Dengan olahan bumbu bersari santan kelapa kental dengan kuah berwarna kuning kemerah-merahan, Soto Betawi akan nikmat dimakan sewaktu jam makan siang ataupun malam hari.

Selain gorengan dari daging kerbau atau sapi, semangkuk atau satu porsi Soto Betawi akan berisi irisan tomat segar, daun bawang, potongan kentang goreng, plus taburan emping. Tak ketinggalan pula sebotol kecap manis dan seiris jeruk limau sebagai penambah citarasa. Soto Betawi selalu disajikan dengan seporsi nasi putih hangat dengan taburan bawang goreng diatasnya. Sungguh nikmat rasanya menyantap soto sambil ditemani oleh air teh tawar hangat. Mari berburu soto aseli Betawi!!

Kredit photo: http://www.wikiwand.com/id/Soto_Betawi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun