Mohon tunggu...
Rachmat Hidayat
Rachmat Hidayat Mohon Tunggu... Sejarawan - Budayawan Betawi

a father, batavia, IVLP Alumni 2016, K1C94111, rachmatkmg@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Rapat Birokrasi: Serius, "Ecek-ecek", Hingga Pemimpin yang Enggak Tahu Apa-apa

4 Oktober 2017   12:14 Diperbarui: 4 Oktober 2017   16:01 3458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: okclipart.com

Dipimpin oleh orang yang ngerti masalah yang akan dibicarakan. Sering saya perhatikan pimpinan rapat tidak paham substansi materi pada rapat yang ia pimpin. Akibatnya ia tak dapat memimpin dan mengarahakan alur topik pembicaraan di antara peserta rapat. Harusnya membicarakan A, misalnya, ehh malah topik B yang sering diungkit.

Optimal, alias efektif dari segi penggunaan waktu. Lantaran tak cakap dalam memimpin rapat maka ia tak mampu membatasi topik-topik apa yang menjadi penekanan untuk diselesaikan pembahasannya. Akibatnya, waktu pun terbuang percuma karena habis berkutat membicarakan sesuatu yang di luar substansi rapat.

Tepat sasaran alias goal atau output dari rapat yang  diadakan dapat diperoleh. Sering kita ikut rapat namun selalu tersisa permasalahan yang tidak terpecahkan. Akibatnya rapat yang membahas satu permasalahan yang sama dapat terjadi hingga berjilid-jilid. Atau bahasa sederhananya akan ada rapat lanjutan, hehe..

Dan terakhir dapat ditemukan solusi pemecahannya.

Begitulah romantika pe-rapat-an yang sering saya jumpai. Tidak semuanya berakhir dengan kekecewaan, bahkan banyak pula rapat yang saya hadiri berakhir dengan hasil sukses, dalam arti; Rapat dimulai tepat waktu; Berlangsung secara singkat: Terakhir, dihasilkan keputusan yang sesuai dengan maksud dan isi rapat. Demikian adanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun