Sebaik-baik Guru adalah Pengalaman.Â
Yang menjadi pertanyaan (?) untuk merasakan pengalaman maka kita harus memilih Guru yang paling tepat.
Tulisan hari ini merupakan ringkasan pengalaman dari cara bagaimana Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa Salam mendidik dan mengajar kepada para sahabat (Semoga Allah meridhoi mereka) yang merupakan manusia pada generasi terbaik Islam dan tidak akan menjadi baik suatu generasi sehingga kita menempuh jalan para sahabat karena mereka manusia yang hidup dengan cara bersikap serta beragama yang benar lagi shahih.
Meringkas dari buku berjudul "Muhammad Sholallahu 'alaihi wa Salam Sang Guru Yang Hebat" karya Prof. Dr. Fadhl Ilahi, seorang ulama dan peneliti senior dalam dunia Islam. Buku ini merupakan  terjemahan dari karya asli yang berjudul An-Nabi Al-Karim Sholallahu 'alaihi wa Salam Mua'alliman yang diterbitkan oleh pustaka La Raiba Bima Amanta disingkat eLBA yang diterjemahkan oleh Ustadz  Dr. Nurul Mukhlisin Asyraf, LC. M.Ag.
Dalam menjelaskan suatu permasalahan kepada murid-muridnya atau para shabatnya maka dapat kita temukan kepada Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa Salam menggunakan gambar (spesifik garis)
1. Menggambar Garis untuk Menjelaskan Jalan Allah dan Jalan Setan
Diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Al-Hakim dari Abdullah bin Mas'ud, beliau berkata, "Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa Salam membuatkan kami sebuah garis dan bersabda, "Inilah jalan Allah." Kemudian beliau membuat garis di sebelah kanan dan kiri, dan bersabda, "Inilah jalan-jalan (Setan)."
Yazid berkata, "(Garis-garis) yang berpencar-pencar. Rasulullah Sholallahu 'alaihi wa Salam bersabda, "Di setiap jalan ada setan yang mengajak kepadanya. Kemudian beliau membaca,