Mohon tunggu...
Rachmat WiraYudha
Rachmat WiraYudha Mohon Tunggu... Mahasiswa - MAHASISWA

apapun yg terjadi tetaplah bernafas

Selanjutnya

Tutup

Diary

Life After Covid-19

11 Agustus 2022   13:18 Diperbarui: 11 Agustus 2022   13:44 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

kegidupan setelah pandemi.Sama sama yang kita ketahui bahwa Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus SARS-CoV-2.

Kurang lebih dua tahun kita dijajah oleh virus ini dimana banyak teman,saudara,kerabat yang terdampak virus ini berjuang mati matian melawannya,tentu bukanah hal yg mudah bagi mreka untuk bertahan,

mulai dari melawan rasa sakit hingga rasa rindu untuk bertemu keluaraga atau orang tercinta karena harus diisolasi dalam ruangan yang entah berapa lama waktunya,dan bukan hanya itu,

kita juga harus mengikuti protokol kesehatan seperti menggunakan masker,sering mencuci tangan,pola makan juga harus teratur dan makan makanan yang bergizi(itu sebenarnya harus sih hehe) dengan banyak perubahan yang terjadi di hidup kita sehingga protokol kesehatan tadi rasanya sudah menjadi bagian dari hidup. 

"sekarang aja ga pake masker keluar rumah rasanya ada yang kurang dari tubuh hehe" terlepas dari hal itu ada kok manfaat bagi llingkungan sperti polusi udara berkurang sebab orang jarang keluar rumah jadi kendaraan bermotor jarang berlalu lalang.

Manfaat lainnya juga ada yaitu dalam segi online/daring banyak orang yang terbuka pikirannya untuk menggunakan tekhnologi meskipun itu karena dipaksa keadaan tetapi dengan memanfaatkan tekhnologi negara kita bisa lebih maju.

Tentu saja tak luput dari banyaknya kerugian terjadi akibat ulah virus ini seperti matinya usaha masyarakat,sulitnya mobilitas penduduk,pembangunan pemerintah juga  terhalang,secara nominal perekonomian Indonesia kehilangan kesempatan menciptakan nilai tambah atau mengalami 'kerugian' kurang lebih sebesar Rp1.356 triliun itu hanya untuk membeli vaksin untuk masyarakat dan mungkin yaa mungkinnnn...

di comot dikitlah oleh para penguasa CHUAKKSSSSS!!,

yahh dan sekarang kehidupan kita sudah mulai normal kembali akan tetapi masih diikat oleh protokol kesehatan,selain itu bagi pendidikan juga terkena dampaknya,

menurut saya sendiri belajar secara daring itu sangat tidak efektif dimana kebanyakan guru hanya memberi tugas tanpa diterangkan(pas diternagkan aja sering ga masuk apalagi gini) sulitnya bersosialisasi karena tak dapat bertemu langsung hingga teman sekelasoun kita belum tau wajah aslinya (soalnya cuma liat dari layar hp/laptop).

Jujur bagi saya masa SMA kurang terasa nikmat karena sedikitnya bagi kita untuk bersosialisasi dengan teman guru dll.besar harapan kita untuk melihat dunia ini seperti sedia kala dimana harga harga barang dan sembako yang kian normal dan usaha usaha masyarakat dapat bangkit kembali kalo ga ada usaha masyarakat ntar penguasa makan apa hehe

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun