Mohon tunggu...
Abdurrahman Al Haddar
Abdurrahman Al Haddar Mohon Tunggu... Penulis - Magister Study Program Islam, Development and Public Policy and Bachelor of Islamic Education

Kajian : 1. Islamic Education Conceptual and Public Policy 2. Community development : Pesantren and Ecology 3. Islam and environment in distruption era

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

The Miracle of 'Keberkahan'

18 Juli 2024   09:01 Diperbarui: 18 Juli 2024   09:04 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://soundcloud.com/albaik99/

Di dalam ajaran Islam terdapat suatu istilah yang memiliki makna bahwa suatu keadaan dimana kehidupan seseorang hamba diridhoi oleh Allah SWT. Keadaan tersebut ditandai dengan suatu kenikmatan yang tidak dapat diukur secara numerial, namun sangat bisa dirasakan, hal tersebut dinamakan keberkahan.

Menurut bahasa, berkah berasal dari bahasa Arab barokah (), artinya nikmat (Kamus Al-Munawwir, 1997:78). Berkah juga diartikan dengan penambahan (Az-Ziyadah), kebahagiaan (As-Sa'adah), dan tumbuh (An-Ni'mah). 

Istilah lain berkah dalam bahasa Arab adalah mubarak dan tabaruk. Sementara Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2008:179), berkah adalah "karunia Tuhan yang mendatangkan kebaikan bagi kehidupan manusia". Adapun kunci dari keberkahan ialah beriman dan bertakwa kepada Allah SWT, Ikhlas beramal, mencari harta dengan jalan yang halal (memakan makanan halal), berbagai (shodaqoh), dan bermanfaat bagi orang lain.

Di dalam al Quran terdapat istilah berkah di antaranya di dalam Surat Al-A'raf ayat 96 , "Jika sekiranya penduduk negeri-negeri itu beriman dan bertakwa, pastilah Kami akan melimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi."

Konsepsi amal perbuatan dalam ajaran Islam tidaklah diukur secara kuantitatif namun lebih ke kualitasnya. Penentuan suatu perbuatan dianggap sebuah kebaikan, apabila dilakukan dengan niat kebaikan pula. hal ini karena barometer yang digunakan adalah niat ketika melakukannya. Sehingga ketika seseorang bersedekah dengan jumlah besar seperti uang ratusan juta dengan tujuan mencari popularitas, dibandingkan dengan seseorang yang bersedekah 10.000 kepada seseorang yang pada saat itu membutuhkan, dan keterbatasan di pemberi. Kemudian pemberian itu dilakukan dengan tulus dan ikhlas. Maka si pemberi 10.000 tersebut sangat bermakna di hadapan Allah SWT. 

Keberkahan secara istilah yakni suatu keadaan yang didapatkan oleh seseorang hamba berupa melimpahnya sisi material dan spiritual (batiniah), seperti keamanan, ketenangan, kesehatan, harta, anak, dan usia. Dikarenakan kualitas amaliyah, niat dan sikap yang dilakukan bernilai disisi Allah SWT. Secara realita kita seringkali menemukan contoh keberkahan dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya seorang petani yang kesehariannya meladang di sawah. Namun, petani tersebut melakukannya dengan penuh keikhlasan semata-mata dilakukannya karena Allah SWT untuk mencari nafkah mencukupi kehidupan keluarga. Ia tetap berusaha dan selalu husnuzan (berprasangka baik kepada Allah SWT akan kehidupannya), lalu sembari melakukannya petani tersebut tidak meninggalkan kewajibannya dalam beribadah kepada Allah SWT. Maka tidak sedikit kita jumpai para petani yang merasakan kehidupan yang tentram/damai dengan keterbatasan yang dimiliki, lalu dikaruniai anak-anak yang baik, pintar, dan sukses. sebaliknya tidak sedikit pula kita amati, ada seseorang yang memiliki kekayaan yang melimpah namun merasakan kehidupan seakan-akan sempit, diselimuti dengan rasa was-was dalam menjalani kehidupan. Namun, konteks keberkahan yang dimaksud disini bukanlah mengarah pada pandangan bahwa keberkahan merujuk kepada seseorang yang jauh dari harta. Namun, lebih ke bagaimana kualitas keimanan seseorang dan tingkat amaliyah (ibadah) yang dilakukannya.

Maka dapat dikatakan bahwa sejatinya yang mahal dan harus dicari dalam kehidupan ini adalah keberkahan dari segala aktifitas yang kita lakukan setiap harinya. Hal ini karena keberkahan tidak dapat dibeli/ditukar dengan apapun. Hanya iman dan takwalah sebagai perwujudan meraih keberkahan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun