Begitu banyak kejadian sangat cepat diresponn oleh masyarakat baik di dunia internasional ataupun di negeri ini sendiri,kasus cicak buaya berhasil menghimpun mereka yang peduli terhadap lembaga KPK ataupun juga koin untuk prita lewat jejaring sosial facebook misalnya, sementara yang lebih ekstrem lagi terjadi di tunisia dan mesir hingga menggulingkan rezim berkuasa .
Betulkah jejaring sosial efektif sebagai media alternatif untuk melakukan pengkritisan terhadap situasi sosial bahkan hingga politik kekuasaan,beberapa kejadian memeng mengindikasikan itu semua sehingga begitu banyak para pengguna jejaring sosial macam facebook twitter ataupun bahkan black berry yang saya aga sulit definisikan apakah black berry termasuk jejaring sosial mungkin ada yang bisa bantun mendifinisikannya.
Belakangan ini saya mngamati jejaraing justru membuat masyarakat terutama di indonesia justru mengaklami pergeseran kalu tidak bisa dibilang kemunduruan,para pengguna jejaring soaial macam Facebook atau sejenisnya sekedar menjadi tempat tumapahan kritik terhadap situasi tanpa bisa berbuat lebih banyak,kemarahan ,kritik seolah hanya cukup ditumpahkan lwat jejaring soaial,kalu diluar kritik dan kemarahan mungkin fungsi media ini tak mengaklami pergeseran.
Sadar atau tidak ini membuat masyarakat kita menjadi imun terhadap situasi yang dianggap tak benar ,info info yang diberitka ataupun yang lainnya kadang malah terlalu sering sehinnga kadang masuk kotak samapah karena kita tak bisa lagi membedakan mana yang raelitas terjadi atau tidak?
Dunia maya sekan benar benar mengalianasi masyrakat dalam situasi tertentu karena tak bisa mewujudkan nya menjadi nyata,entah mungkin pandangan saya yang sempit melihat ini atau bagaimana!
di beberpa negara facebook dan twitter bahkan balakc berry terancam disensor atau diblokir karena begitu dasyhatnya efek dari mereaka, sementara di negeri ini terkesan cuma sekedar jadi tempat curhat seperti halnya pemimpin negeri ini yang curhat terhadap rakyatnya.
Tulisan pendek ini juga mungkin bagaian dari kerisauan yang sama sehingga curhat lewat jejaring sosial.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H