Mohon tunggu...
faisal rachman
faisal rachman Mohon Tunggu... -

Big brother law office,repdem

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Teralienasi Jejaring sosial ?

21 Agustus 2011   03:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:36 82
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Begitu banyak kejadian  sangat cepat diresponn oleh masyarakat  baik di dunia internasional ataupun di negeri ini sendiri,kasus cicak buaya berhasil menghimpun mereka yang peduli terhadap lembaga KPK  ataupun juga koin untuk prita lewat jejaring  sosial facebook misalnya, sementara yang lebih ekstrem lagi terjadi  di tunisia dan mesir hingga menggulingkan rezim berkuasa .

Betulkah jejaring sosial efektif sebagai media alternatif untuk melakukan pengkritisan terhadap situasi sosial  bahkan hingga politik kekuasaan,beberapa kejadian memeng mengindikasikan itu semua sehingga begitu banyak para pengguna jejaring sosial macam facebook twitter ataupun bahkan black berry yang saya aga sulit definisikan apakah black berry termasuk jejaring sosial mungkin ada yang bisa bantun mendifinisikannya.

Belakangan ini saya mngamati  jejaraing justru membuat masyarakat terutama di indonesia justru mengaklami pergeseran  kalu tidak  bisa dibilang kemunduruan,para pengguna jejaring soaial macam Facebook atau sejenisnya  sekedar menjadi tempat tumapahan kritik terhadap situasi tanpa bisa berbuat lebih banyak,kemarahan ,kritik seolah hanya cukup ditumpahkan lwat jejaring soaial,kalu  diluar kritik dan kemarahan mungkin fungsi media ini tak mengaklami pergeseran.

Sadar atau tidak ini membuat masyarakat kita menjadi imun terhadap situasi yang dianggap tak benar ,info info yang diberitka ataupun yang lainnya kadang malah terlalu sering sehinnga kadang masuk kotak samapah karena kita tak bisa lagi membedakan mana yang raelitas terjadi atau tidak?

Dunia maya sekan benar benar mengalianasi masyrakat dalam situasi tertentu karena tak bisa mewujudkan nya menjadi nyata,entah mungkin pandangan saya yang sempit melihat ini atau bagaimana!

di beberpa negara facebook dan twitter bahkan balakc berry terancam disensor atau diblokir karena begitu dasyhatnya  efek dari mereaka, sementara di negeri ini terkesan  cuma sekedar jadi tempat  curhat  seperti halnya pemimpin negeri ini yang curhat terhadap rakyatnya.

Tulisan pendek ini juga mungkin bagaian dari kerisauan  yang sama sehingga curhat lewat jejaring sosial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun