Semarang 18/12/2021 – Dalam rangka pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Gizi Olahraga Tahun 2021 bagi mahasiswa yang sedang menempuh semester ganjil, Program Studi Gizi Universitas Negeri Semarang menerjunkan secara langsung mahasiswa untuk terlibat dalam pendampingan gizi gizi atlet. Kegiatan yang berlangsung merupakan salah satu upaya untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa dalam meningkatkan kompetensi terkait di bidang gizi olahraga.
Terdapat beberapa institusi olahraga yang bekerja sama dengan membuka peluang bagi mahasiswa untuk menjalankan kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL) di lingkup institusi terkait. Salah satu diantaranya yaitu club sepakbola Jawa Tengah, PSIS. PSIS yang merupakan wadah bagi atlet sepakbola profesional Jawa Tengah baru saja meresmikan PSIS development yang merupakan wadah untuk mengasah bakat dan kemampuan atlet sepakbola muda, serta menempa bibit – bibit unggul untuk dilatih menjadi atlet sepakbola masa depan.
Seiring dengan tujuan PSIS Academy untuk secara serius mengembangkan potensi atlet yang tergabung dalam tim PSIS development, maka mahasiswa turut berperan dalam mengupayakan penguatan gizi atlet. Sebab untuk mencapai performa olahraga yang optimal,diperlukan tidak hanya penguatan fisik dan taktik, akan tetapi juga terdapat peran penting dari upaya pemenuhan gizi yang tepat dan seimbang. Melalui diselenggarakannya kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) Gizi Olahraga ini, mahasiswa program studi gizi melaksanakan beberapa kegiatan yang meliputi kegiatan pengkajian gizi atlet, pengukuran antropometri, Â serta penyelenggaraan sesi konseling untuk membantu menemukan dan mencari penyelesaian sehubungan dengan permasalahan gizi yang dihadapi atlet anggota tim PSIS development.
Secara umum, beberapa permasalahan gizi yang banyak ditemukan dikalangan atlet muda diantaranya yaitu kurangnya dasar pengetahuan tentang gizi dan makanan, asupan energi yang tidak adekuat, rendahnya tingkat konsumsi ragam makanan, serta yang tak kalah penting terkait dengan status hidrasi. Kegiatan pendampingan gizi ini telah berhasil dilakukan selama kurun waktu 1 bulan, terhitung mulai tanggal 25 Oktober dan berakhir pada 20 November 2021. Respon dari para peserta atlet cukup baik dalam mengikuti kegiatan pendampingan gizi. Dengan meninjau inti permasalahan yang secara garis besar disebabkan oleh kurangnya pengetahuan gizi, maka fokus utama dalam pelaksanaan intervensi yang diberikan adalah dalam bentuk pelaksanaan edukasi gizi yang diharapkan dapat memperkuat pondasi gizi para atlet demi tercapainya performa olahraga yang optimal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H