Pantai Kondang Merak, salah satu destinasi wisata unggulan di Kabupaten Malang, Jawa Timur, menawarkan panorama alam yang memikat hati. Terletak di Desa Bantur, Kecamatan Sumberbening, pantai ini menjadi tujuan favorit wisatawan lokal maupun luar daerah. Selain keindahan alamnya, Pantai Kondang Merak juga dilengkapi dengan berbagai fasilitas penunjang, seperti tempat parkir yang dekat dengan bibir pantai, mushola, gazebo, warung makan, area perkemahan, serta tempat sampah yang tersebar di beberapa titik. Salah satu fasilitas yang menarik perhatian adalah tempat pembuangan khusus untuk puntung rokok dan sampah botol yang dirancang tidak hanya estetis tetapi juga fungsional. Semua ini menunjukkan upaya para pengelola dalam menciptakan kenyamanan bagi para wisatawan. "Cukup bersih sih dari pantai yang lainnya, kan biasanya banyak sampah plastik di pinggir pantai itu, tapi disini cukup bersih sih pantainya."ujar Keysa salah satu pengunjung wisata Pantai Kondang Merak. Beberapa pengunjung memilih wisata pantai ini karena tempatnya yang bersih dan tergolong pantai yang minim sampah dibanding pantai lainnya. Â Namun, di balik keunggulan yang ditawarkan, Pantai Kondang Merak menghadapi masalah serius dalam hal pengelolaan sampah.
Ikatan Mahasiswa Pencinta Alam Universitas Brawijaya  (IMPALA UB) melakukan analisis sosial terkait kondisi pengelolaan sampah di kawasan pantai tersebut. Dalam hasil observasi dan wawancara yang dilakukan IMPALA UB menemukan bahwa meskipun pengelola pantai telah menyediakan tempat sampah di berbagai titik, pengelolaan sampah yang dilakukan masih belum maksimal dan tidak berkelanjutan. Sampah yang dikumpulkan hanya dipilah dan kemudian dibakar tanpa ada proses pengolahan lebih lanjut. Cara ini bukan hanya tidak efektif, tetapi juga berdampak buruk terhadap lingkungan. Pembakaran sampah menghasilkan polusi udara, memperburuk perubahan iklim, dan merusak lapisan ozon. Akibatnya, sampah sering kali menumpuk, terutama di area yang kurang mendapat perhatian pengelola, seperti sudut-sudut pantai atau jalur menuju kawasan perkemahan. Kondisi ini tidak hanya mengurangi estetika pantai tetapi juga mengganggu keseimbangan ekosistem.
Salah satu dampak nyata dari pengelolaan sampah yang tidak optimal adalah terganggunya perilaku satwa liar di kawasan pantai, terutama Macaca fascicularis atau monyet ekor panjang. Hewan ini, yang biasanya mencari makan dari sumber alami seperti buah-buahan dan daun-daunan, kini mulai bergantung pada tumpukan sampah yang ada di sekitar pantai. Kebiasaan ini tidak hanya mengubah pola makan mereka, tetapi juga mengurangi kemampuan mereka untuk mencari makan di habitat aslinya. Melihat kondisi ini, mahasiswa IMPALA UB memberikan beberapa rekomendasi untuk meningkatkan pengelolaan sampah di Pantai Kondang Merak, sehingga keindahan pantai dapat terus dinikmati tanpa mengorbankan kelestarian ekosistem.
Edukasi kepada pengunjung mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan perlu ditingkatkan. Hal ini dapat dilakukan melalui kampanye kreatif, seperti lomba kebersihan pantai, diskon tiket bagi pengunjung yang membawa sampah plastik untuk didaur ulang, atau papan imbauan dengan desain yang menarik. Pengelola harus mencari alternatif pengolahan sampah selain pembakaran, seperti daur ulang atau pengomposan. Pembakaran sampah tidak hanya berdampak buruk bagi lingkungan tetapi juga merugikan kesehatan masyarakat sekitar. Patroli kebersihan yang lebih intensif dan menyeluruh diperlukan untuk memastikan bahwa semua area pantai tetap bersih. Pengelola juga dapat melibatkan sukarelawan atau komunitas pecinta lingkungan untuk membantu pengawasan ini.
Untuk mengatasi ketergantungan monyet ekor panjang terhadap sampah, pengelola pantai perlu melakukan rehabilitasi habitat satwa liar. Langkah ini dapat mencakup penanaman kembali pohon-pohon buah yang menjadi sumber makanan alami bagi monyet, serta membatasi interaksi antara satwa liar dan manusia. Pengelolaan sampah di Pantai Kondang Merak membutuhkan kolaborasi antara pengelola, masyarakat lokal, wisatawan, dan pihak akademisi, seperti mahasiswa IMPALA Universitas Brawijaya. Dengan melibatkan semua pihak, solusi yang dihasilkan akan lebih efektif dan berkelanjutan. Pantai Kondang Merak memiliki potensi besar untuk menjadi contoh kawasan wisata yang ramah lingkungan.
Langkah-langkah ini memang tidak instan, tapi jika semua pihak mau bekerjasama dan berkomitmen, Pantai Kondang Merak memiliki peluang besar untuk menjadi contoh kawasan wisata yang ramah lingkungan. Bayangkan saja jika pantai ini bersih, ekosistemnya terjaga dan satwa liarnya hidup dengan nyaman, ini tidak cuma membuat wisatawan semakin betah, tetapi juga menjadi nilai tambah yang membuat bangga. Jadi, semua pihak perlu sadar bahwa menjaga lingkungan itu bukan hanya tugas pengelola tetapi tanggung jawab kita bersama.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI