Inflasi sebagai Tantangan Finansial Mahasiswa di Turki

Turki adalah sebuah negara Asia dengan sistem pemerintahan presidensial. Recep Tayyip Erdogan, seorang politisi, telah memimpin negara ini sejak tahun 2014 hingga sekarang. Perlu digarisbawahi bahwa Turki telah maju dengan cepat di bawah kepemimpinannya, terutama di bidang ekonomi dan pendidikan. Pelajar asing tertarik ke Turki sebagai tujuan belajar karena kemajuan di bidang pendidikan.

Berdasarkan perjanjian MoU yang ditandatangani pada tahun 2009 di Gedung Departemen Pendidikan Nasional (Depdiknas), Senayan, Indonesia dan Turki memiliki perjanjian kerjasama bidang pendidikan. Sebanyak 2.573 pelajar Indonesia saat ini terdaftar dalam program akademik di Turki pada tahun 2021 (Al-Fatih Student Center, 9 Juni 2021). Tingkat inflasi Turki telah meningkat hingga saat ini, sebagai akibat dari konflik yang berkepanjangan antara Rusia dan Ukraina dan penurunan suku bunga bank. Harga komoditas meningkat sebagai akibat dari inflasi.

Inflasi adalah kenaikan tingkat harga umum yang terus-menerus. Kecuali jika kenaikan harga tersebut meluas ke (atau menyebabkan kenaikan) sebagian besar harga-harga komoditas lain, maka tidaklah tepat untuk menyebut kenaikan harga dari satu atau dua barang saja sebagai inflasi (Boediono, 2014:161). Inflasi memiliki dampak kenaikan harga bagi orang asing, seperti kenaikan harga sewa rumah hingga dua kali lipat dan kenaikan harga makanan. Kenaikan biaya-biaya ini secara tidak langsung akan membuat mahasiswa asing lebih sulit untuk mengatur keuangan mereka selama belajar di Turki.

Berkat kerjasama Turki dan Indonesia di bidang pendidikan, mahasiswa dari Indonesia dapat memanfaatkan subsidi pemerintah Turki berupa pembebasan biaya kuliah dan SPP di berbagai kampus mulai dari 800 ribu rupiah per semester. Sementara Indonesia sendiri menawarkan kebijakan bagi mahasiswa luar biasa, antara lain bebas biaya kuliah hingga lulus, asuransi kesehatan, tempat tinggal, dan biaya perjalanan PP (dari Indonesia ke Turki) di awal dan akhir masa studi, serta bebas biaya kelas bahasa Turki selama setahun sebelum perkuliahan. Sesuai dengan kebijakan antara Indonesia dan Turki, hal ini diharapkan dapat mempermudah proses pendidikan bagi pelajar Indonesia yang belajar di Turki.