Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Penulis Pemula, Jangan Takut Terbitkan Buku!

3 Januari 2017   14:52 Diperbarui: 3 Januari 2017   20:02 2218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: istockphoto.com

Saya gemar membaca buku, baik buku fiksi maupun nonfiksi. Buku motivasi tentang remaja pun kerap saya beli jika saya sedang mampir ke toko buku. Saat itu, saya direkomendasikan untuk membaca sebuah buku motivasi islami yang sedikit banyak akan saya kupas di artikel saya ini.

Buku apa yang saya maksud? Ya, baru-baru ini, saya menyelesaikan membaca sebuah buku motivasi islami terbitan salah satu penerbit kenamaan Indonesia, Quanta Books, yang merupakan imprint dari Elex Media Komputindo, salah satu perusahaan penerbit yang berada di bawah naungan Kompas Gramedia Group. Buku tersebut berjudul Muda Beriman Jadi Idaman. Dari judulnya saja sudah terlihat menarik. Pasti isinya pun tak kalah menarik, batin saya.

Setelah selesai membaca 20 bab yang tersaji dalam buku ini, tepat di halaman terakhir, saya menemukan biodata sang penulis beserta alamat email-nya. Saya tertarik untuk tanya-tanya kepada sang penulis muda ini. Mengapa saya tertarik? Di samping karena isi bukunya bagus, ringan, serta mudah dipahami, sang penulis buku ini termasuk penulis pemula di dunia kepenulisan Indonesia. Biasanya banyak sekali tantangan serta hambatan bagi para penulis pemula yang mulai berkiprah menjadi seorang penulis buku.

Buku Muda Beriman Jadi Idaman ini pertama kalinya ditulis oleh seorang pemuda berusia 24 tahun yang bernama Fathariz. Karena keterbatasan waktu, saya berbincang-bincang dengan nya melalui email. Fariz, begitu biasa dia disapa bercerita kepada saya awal mula ditulisnya buku Muda Beriman Jadi Idaman ini. Dia berujar, “Awal mulanya ditulisnya buku ini adalah pada tahun 2015 saya bertemu dengan sepupu saya Muhammad Assad. Dia menyarankan agar saya menulis buku dan kelak di-support dalam mengajukan naskahnya ke penerbit.” Sebelum saya lanjutkan, mungkin bagi sebagian kita sudah mengenal siapa sosok Muhammad Assad. Ya, penulis buku-buku national best seller ini memang tidak diragukan lagi karya-karyanya. Sejumlah buku seperti Notes From Qatar, Sedekah Super Stories, dan 99 Hijab Stories adalah sejumlah buku karyanya yang kerap kali kita lihat ada di jajaran buku-buku terlaris di toko-toko buku seluruh Indonesia.

Kemudian, Fariz menuliskan buku Muda Beriman Jadi Idaman ini, berawal pula dari banyaknya pemuda-pemudi zaman sekarang ini yang jauh dari norma-norma agama. Bisa dilihat dan dijumpai dengan mudahnya anak-anak muda zaman sekarang mengikuti arus negatif yang berujung pada terjerumusnya mereka ke lembah-lembah hitam pergaulan yang jauh dari nilai agama. “Keresahan inilah yang menggerakkan hati saya serta memotivasi lahirnya buku ini. Mungkin kontribusi yang saya berikan saat ini belum cukup banyak, namun saya berharap karya sederhana ini bisa memberikan setidaknya kontribusi dalam memberikan pencerahan untuk para pemuda agar tetap dalam koridor cara bersosialisasi yang islami,” ungkap Fariz.

Buku Muda Beriman Jadi Idaman | Sumber: dokumen pribadi
Buku Muda Beriman Jadi Idaman | Sumber: dokumen pribadi
Tips Menulis bagi Penulis Pemula

Sampailah saya berbincang dengannya untuk bahasan “Tips Menulis bagi Penulis Pemula” ini. Mungkin bagi kalian yang sudah hobi nulis sejak kecil namun merasa tidak percaya diri untuk menulis buku, saya mendapat beberapa jawaban dari sang penulis buku Muda Beriman Jadi Idaman ini. Ia bilang, mencari inspirasi untuk menulis bisa didapatkan dari mana saja dan di mana saja kita berada. 

Tinggal bagaimana membuat kejadian yang ingin Anda ceritakan menjadi menarik untuk dibaca oleh orang lain, tentunya dengan bahasa-bahasa sederhana yang mudah dipahami. Kunci utama jika kita ingin menghasilkan karya berupa buku yang akan diterbitkan adalah: keyakinan. Jikalau sudah yakin, lalu kemudian berusaha, ending-nya tinggal berdoa, setelah itu nikmati prosesnya. Usaha tidak akan mengkhianati hasil.

Dan selain itu, seperti biasa, kesulitan dalam hal apa pun, termasuk menulis, akan datang, yakni konsistensi. Konsistensi itu sangat susah didapat, khususnya bagi penulis pemula. Namun, hal ini bisa disiasati dengan menentukan apa yang menjadi goals kalian. Misalnya, Anda ingin menulis buku dalam kurun waktu 5 bulan, pastinya sebisa mungkin, Anda berusaha untuk mencapai target itu. Jikalau tidak ada target, pastilah Anda akan malas untuk menghasilkan karya.

Hal ini senada dengan beberapa tips dari penulis buku Andrea Hirata. Tentu kita sudah tak asing dengan sosok penulis novel terkenal Laskar Pelangi ini. Dalam sebuah artikel yang pernah saya baca, beliau menuturkan, untuk menjadi penulis yang hebat, seseorang harus terus belajar karena menurutnya menjadi seorang penulis besar tidaklah boleh berhenti belajar. Yang kedua adalah tidak melupakan asal muasalnya. Sebesar apa pun pencapaian dari seorang penulis yang diraihnya, tetap harus rendah hati, tahu diri dari mana dia berasal dulunya. Jangan pernah sombong terhadap karya yang telah dibuat. Dan yang terakhir menurutnya, seorang penulis yang hebat itu bersyukurlah atas apa yang kita punya. Stop complaining. Tunjukkan apa yang sudah dicapai, itu tidak apa-apa, asal nawaitu-nya (niatnya) baik untuk menginspirasi.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun