Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Menariknya Mempunyai Saudara Kembar

8 Desember 2016   10:45 Diperbarui: 8 Desember 2016   11:58 919
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kembar | Sumber: alodokter.com

Membaca kata “Kembar” pastilah yang ada dalam benak kita adalah dua orang dengan wajah yang mirip atau bisa diartikan pula sebagai dua orang yang memiliki keterikatan batin yang kuat. Apakah itu salah? Tentu tidak ada salahnya berkata demikian.

Menurut pengertian dari beberapa tulisan ilmiah yang pernah saya baca, kembar atau anak kembar dapat diartikan sebagai dua individu yang membagi Rahim yang sama. Rahim yang dikenal juga dalam bahasa kedokteran sebagai Uterus. Tetapi, anak kembar ini, tidak selalu dilahirkan dalam satu hari yang sama.

Untuk peristiwa anak kembar yang terjadi pada manusia, ibu dengan kandungan yang membawa bayi kembar dengan demikian akan mengalami persalinan berganda, di mana biasanya masa mengandung  si Ibu yang lebih singkat (34 sampai 36 minggu) daripada kehamilan bayi tunggal.

Mengenai anak kembar ini, saya sangat tertarik mengetahuinya lebih lanjut karena di lingkungan sekitar saya, saya mempunyai banyak sekali teman yang anak kembar. Kembar tidak selalu berjenis kelamin sama dengan saudaranya, misal, perempuan mempunyai saudara kembar perempuan juga, laki-laki mempunyai saudara kembar laki-laki juga. karena ada juga, laki-laki dan/atau perempuan mempunyai kembaran yang lawan jenis.

Pada waktu kuliah dulu, saya mempunyai teman anak kembar, dia dan saudara kembarnya sama-sama berjenis kelamin perempuan.  Nama teman saya tersebut adalah Vera dan Veni. Iseng-isen saya bertanya pada salah satu dari mereka mengenai suka dan dukanya mempunyai saudara kembar.

Menurut Vera (25), mempunyai saudara kembar tak ubahnya mempunyai seorang sahabat. Dia bilang “asyik kok punya saudara kembar, soalnya aku kayak punya sahabat gitu di rumah. Sahabat yang ngerti banget mau nya aku apa. Sahabat yang selalu ada buat aku, bahkan di rumah sekalipun. Karena biasanya kalo mau ketemu sahabat kan harus janjian dulu gitu kan misal di mall, café. Nah dengan punya saudara kembar kayak aku gitu ya asyik aja mau curhat ya tinggal curhat, kan satu rumah. Hehehe

Lebih lanjut Vera menceritakan pada saya, ternyata punya saudara kembar yang sama-sama perempuan kadangkala terjadi pertengkaran kecil. Menurutnya hal-hal yang pemicu timbulnya pertengkaran adalah hal yang menyangkut asmara dan dalam hal memilih dan/atau membeli baju. “ya namanya juga cewek, ya. Biasanya kan suka banget belanja. Apa aja sih, namanya juga suka laper mata liat barang yang lucu-lucu. Nah biasanya kalau berantem dalam hal beli baju gitu. Terus dalam urusan percintaan juga sih. Ya berantemnya bentar aja, nanti baik lagi. Hehehe

Kemudian, Vera menceritakan suka duka mempunyai saudara kembar dengan antusias kepada saya, lanjutnya dia berkata bahwa lebih banyak sukanya daripada dukanya mempunyai saudara kembar itu. Karena menurutnya saudara kembar itu bisa diajak curhat (curahan hati) bersama-sama dan juga dapat melakukan hobi bersama-sama “Aku nggak bilang kalau nggak punya saudara kembar itu nggak ada tempat curhat. Punya saudara (kakak dan/atau adik) yang nggak kembar pun sama-sama asyik, sama-sama bisa diajak curhat. 

Namun, aku pribadi karena aku memiliki saudara kembar, ya so far saudara kembarku ini asyik diajak buat cerita. Cerita apa saja. juga kita bisa melakukan hobi kita sama-sama. Itu sih yang paling menyenangkan buat aku. Nah kebetulan kita kan suka band K-Pop gitu, kita suka nonton konser K-Pop bareng, hehehe. Terus juga kita suka traveling sama-sama. Pokonya kebanyakan waktu yang kami lakukan itu sama-sama sih, karena kami juga kan hobby nya sama. Paling yang suka dilakukan sendiri-sendiri ya mandi sih, eh bercanda hehe maksudnya paling pas kuliah, soalnya kan waktu kuliah kita berbeda gitu. Ya jadi sendiri-sendiri deh ” Tuturnya.

Menurut sebuah buku yang berjudul “Biarkan Anak Bicara” yang diterbitkan oleh penerbit Republika, saya membaca bab “Si Kembar yang Tak Harus Kembar” ini cukup menarik hati saya. Di sini dikatakan bahwa Si kembar memiliki dua sisi kehidupan, pertama sebagai anak kembar yang mempunyai saudara untuk membandingkan diri. Selain itu sebagai individu utuh menjadi diri sendiri tanpa bayangan saudara kembarnya.

Menurut buku ini, Si Kembar dapat terlibat dalam pertarungan habis-habisan yang terjadi pada suatu titik ekstrem, contohnya begini: saat orangtua dari anak kembar tersebut memberi uang saku pada anak kembarnya ini, si kembar menuntut pembagian yang benar-benar sama, juga dalam pembagian yang lain. Sikap mereka mungkin bisa dikatakan seperti ini “ saya yang terbaik, dan bila saya tidak mendapatkan perhatian Ibu kali ini, tidak dengan dia juga”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun