Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

[Kartini Masa Kini] Nila Tanzil Menginspirasi dengan Menebar Pelangi di Indonesia Timur

21 April 2016   10:53 Diperbarui: 21 April 2016   11:47 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Nila Tanzil, Pendiri Taman Bacaan Pelangi | Sumber gambar: langitperempuan.com"][/caption]Hari ini tepat tanggal 21 April yang setiap tahunnya diperingati sebagai hari Kartini. Ya Kartini adalah sosok perempuan Indonesia yang sangat menginspirasi para perempuan di Indonesia. Hari Kartini diperingati sebagai penanda lepasnya kaum wanita Indonesia dari belenggu kebodohan atau gelap menuju masa yang lebih berpendidikan, beradab dan juga sebagai momentum kesetaraan atau emansipasi bagi setiap wanita. Ya, hal ini sejalan dengan buku yang pernah ditulis oleh R.A Kartini dengan judul yang sangat terkenal yaitu “Habis Gelap Terbitlah Terang”

Tapi, di zaman sekarang ini, masih adakah sosok seperti RA Kartini? Yang mampu menginspirasi kaum perempuan dengan karya serta inovasinya? Jawabannya, Ada! Ya, baru-baru ini saya sempat berbincang sapa ringan dengan sosok wanita inspiratif tersebut. Karena keterbatasan waktu yang saya punya begitupun dengan keterbatasan waktu yang beliau punyai, saya hanya sempat berbincang ringan dengan beliau lewat email. Namun perbincangan kami tak kalah menariknya dengan perbincangan secara tatap muka.

Sosok perempuan yang meginspirasi tersebut adalah Nila Tanzil. Mungkin bagi kalian penggemar traveling sosok wanita satu ini sudah banyak dikenal. Wanita kelahiran 29 april, 40 tahun silam ini memang dikenal sebagai wanita yang hoby berpetualang juga traveling. Mengutip satu motto terkenal dari mantan wakil presiden RI, yakni Drs. Mohammad Hatta “Aku rela di penjara asalkan bersama buku aku bebas.” Hal ini pula yang mendorong Nila Tanzil untuk mendirikan Taman Bacaan Pelangi di wilayah Indonesia Bagian Timur.

Sekilas Tentang Taman Bacaan Pelangi

Taman Bacaan Pelangi didirikan pada tahun 2009 dan telah resmi terdaftar sebagai yayasan dengan nama “Yayasan Pelangi Impian Bangsa” pada tahun 2013. Taman Bacaan Pelangi (Rainbow Reading Gardens) adalah sebuah organisasi nirlaba yang berfokus untuk mendirikan perpustakaan anak-anak serta menyediakan akses buku bacaan untuk anak-anak yang tinggal di daerah-daerah terpencil di Indonesia Timur. Mbak Nila---Sapaan dari Nila Tanzil--- menuturkan kepada saya bahwa awalnya, beliau membuat Taman Bacaan Pelangi ini bekerjasama dengan kepala desa mendirikan taman bacaan pertama di desa Roe dengan hanya 200 buku. Namun saat ini, dengan bantuan para donatur dan relawan, sudah ada lebih dari 3000 buku yang tersedia untuk anak-anak di desa Roe. Kemudian, Tujuan didirikanya Taman Bacaan Pelangi untuk menumbuhkan minat baca anak-anak,  mengembangkan kebiasaan membaca anak sejak usia dini dan menyediakan akses buku untuk anak-anak daerah pelosok di Indonesia Timur.

Sampai saat ini, Taman Bacaan Pelangi sudah tersebar di 14 pulau di wilayah Indonesia bagian timur dengan total keseluruhan Taman Bacaan Pelangi mencapai 37 buah. Dan pulau beserta kota-kota tersebut adalah :

NTT: Flores, Komodo, Rinca, Papagaran, Kukusan, Timor, Messah, Alor
NTB: Lombok, Sumbawa
Maluku: Banda Neira, Banca Island (South Halmahera)
North Maluku: Halmahera
Sulawesi: Makassar
Papua: Mulia Town (Puncak Jaya)

[caption caption="Taman Bacaan Pelangi | Sumber: id.tamanbacaanpelangi.com"]

[/caption]

[caption caption="Anak-anak di Taman Bacaan Pelangi | Sumber: chippingin.me"]

[/caption]

[caption caption="Anak-anak di Taman Bacaan Pelangi | Sumber: Nilatanzil.com"]

[/caption]

Meraih Beberapa Penghargaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun