Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Friendster “Lahir” Kembali: Sebuah Karya dari Anak Indonesia

17 Maret 2016   15:17 Diperbarui: 17 Maret 2016   15:54 491
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption caption="Gambar halaman muka friendster yang baru / Ilustrasi : friendster.id"][/caption]“Eh jangan lupa ya kirim testimonial ke gue, ditunggu lho!”

“Ini baru update shoutout, isinya gimana bagus nggak?”

Testimonial.. Shoutout.. Ya itulah dua kata terpopuler bagi para pengguna Friendster.

Friendster? Ya, jejaring sosial yang sempat booming di antara tahun 2002 – 2006 ini adalah jejaring sosial yang sangat digandrungi. Friendster didirikan pada tahun 2002 dan jejaring sosial ini lebih tua usianya dua tahun daripada Facebook. Bisa dibilang, Friendster adalah pelopor di dunia jaringan sosial.

Saat mencapai masa kejayaan nya beberapa tahun silam, pengguna friendster ini memang membludak. Tercatat, pengguna Friendster terbanyak adalah di kawasan Asia Tenggara.

Mungkin diantara Kompasianer sekalian, ada yang dulu friendster addict, sehingga pada saat pulang sekolah dulu, mampir ke warnet (warung internet) dan online friendster di warnet. Ya, karena memang, Friendster sangat menarik sekali pada zamannya dulu. Kita bisa saling mengirim testimoni, bisa update foto sama teman-teman, juga bisa menulis shoutout. Ya, shoutout itu adalah kolom seperti kolom “status” di facebook. Pokoknya bagi anak-anak muda yang notabene nya Anak Baru Gede (ABG), mempunyai akun friendster adalah suatu kesenangan sendiri juga menjadikannya terlihat sangat prestige, karena kalau pada jam istirahat di sekolah biasanya pada saling tukar-menukar akun friendster. “Eh add nama FS aku ya.. namanya bla.. bla.. bla..” atau kalau kita belum punya akun FS (Friendster), kita diejek “Ih, kuper (kurang pergaulan) banget sih belum punya akun FS” dan seterusnya.

Tapi, pada tahun 2009 pengguna Friendster kian merosot tajam, karena adanya beberapa masalah dari segi teknis sehingga perlahan tapi pasti, pengguna friendster mulai berpindah ke facebook. Menjadikan Friendster seperti "mati suri"

[caption caption="Tampilan Friendster yang dulu / Ilustrasi : adweek.com"]

[/caption]

Lalu tahukah kalian di tahun 2016 ini, Friendster “Lahir” Kembali?

Menurut berita yang saya kutip dari kompas.com, friendster yang sempat terpuruk "bangkit" kembali dengan domain yang berbeda. Kalau dulu, domain friendster itu adalah www.friendster.com tetapi sekarang menjadi www.friendster.id. 

Tampilannya friendster yang baru ini sekilas mirip dengan tampilan facebook karena didominasi oleh warna biru. juga desain nya pun terlihat modern dan menarik. Sejauh ini belum ada banyak orang yang bergabung menjadi anggota friendster versi baru ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun