Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Begini Caranya untuk Anak-anak Muda Supaya Hafal Al-Quran

19 Desember 2016   13:39 Diperbarui: 20 Desember 2016   08:39 807
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: ourislaminfo.com

Al-quran sebagai pedoman hidup bagi umat muslim, sudah barang tentu harus kita baca dan tadabburi makna nya setiap hari. Tiada alasan untuk tidak membuka dan membaca al-qurán baik dalam kondisi sesibuk apapun, hendaknya kita harus meluangkan waktu untuk membaca Al-Quran.

Hal ini, senada dengan salah satu anak muda Indonesia yang baru-baru ini saya wawancarai. Karena adanya keterbatasan waktu maka, saya hanya mengirim pertanyaan nya lewat email. Dia adalah pemuda yang bernama Hamas Syahid Izzudin (24), mungkin bagi sebagian orang, tidak begitu asing dengan nya karena Hamas—begitu biasa dia disapa, kerap kali diajak untuk ikut berkontribusi dalam film layar lebar. Tausiyah Cinta dan Ketika Mas Gagah Pergi adalah dua film layar lebar yang pernah dibintanginya. Selain itu, Hamas juga kerap kali diundang dalam seminar islami di berbagai kota-kota di Indonesia.

Kecintaan nya terhadap Al-Quran membuat anak muda ini telah mulai diperkenalkan dengan bacaan-bacaan al’qurán sejak umur 6 bulan. Hamas bercerita kepada saya awal mulanya ia mulai menghafal quran. Dia mulai diperkenalkan dengan membaca Al-Quran ketika umur 6 bulan, saat itu Ummi-nya (Ummi yang dalam bahasa arab artinya Ibu) mulai mengenalkan ia pada huruf-huruf Hijaiyyah, sambil setiap harinya Umminya memperdengarkan Murottal Al-Quran juz 30, sampai akhirnya, di usia 3 tahun, Hamas hafal juz 30 (Juz Amma) tanpa pernah sedikit pun membaca Al-Quran, jadi Hamas hafal Juz Amma (Juz 30) berkat Murottal yang diperdengarkan Ummi nya kepada nya.

Baru ketika kelas 1 SD, Hamas mulai serius untuk mulai menghafal Quran. Sistem yang diterapkan Ummi nya adalah dengan setoran minimal setengah lembar halaman Al-Quran setiap harinya dengan Ummi-nya, jika belum “setor” ayat, maka dirinya tidak boleh main atau keluar rumah pergi sama teman-teman. Metode ini terus berjalan sampai dirinya lulus dari bangku Sekolah Dasar. Dia tak menampik bahwa dirinya pun juga kerap dirundung rasa malas karena namanya masa kanak-kanak pasti orientasinya adalah bermain dengan teman-teman sebaya. Tapi, justru dengan adanya metode inilah yang membuat dirinya setelah lulus dari bangku SD telah hafal 5 Juz Qurán.

Hamas Syahid (Kanan) berfoto bersama Hafizh Qurán asal Bosnia yang kini tinggal di USA, Fatih Seferagic (Kiri) | Sumber: instagram Hamas Syahid
Hamas Syahid (Kanan) berfoto bersama Hafizh Qurán asal Bosnia yang kini tinggal di USA, Fatih Seferagic (Kiri) | Sumber: instagram Hamas Syahid
Kemudian, ketika lulus SD dan mulai masuk ke SMP, metode “Setor” ayat ini terus dilakukan nya dengan Ummi nya, dan dia bercerita kepada saya ketika lulus SMP dirinya hafal 10 juz, ketika dirinya mulai masuk ke bangku SMA, dan karena kesibukan dari Ummi nya pula, Hamas bercerita bahwa kegiatan Murajaah (Mengulang-ulang) hafalan dengan Umminya agak berkurang, karena salah satunya kesibukan dari Ummi nya, dan Hamas mengaku hafalan nya sempat hilang tinggal 3 juz saja.

Namun setelah lulus SMA sampai sekarang, dirinya mulai membangun lagi hafalan-hafalan yang hilang itu hingga 10 juz itu mulai kembali lagi. Karena baginya, mimpi besar bagi nya adalah bisa menjadi seorang Hafidz Quran (Penghafal Qurán) sampai 30 juz. Masya Allah, sungguh suatu cita-cita yang mulia.

Hamas menuturkan kepada saya bahwasannya, motivasi terbesarnya untuk menghafal Al-Quran adalah kedua orang tua nya. Dia ingin memberikan sebuah mahkota bagi kedua orang tua nya di akhirat nanti. Karena janji Allah sendiri bagi orang-orang yang menghafal qurán adalah akan diberikan nya mahkota yang terbuat dari emas untuk kedua orangtua nya. Masya Allah lagi-lagi inilah sebuah cita-cita mulia, yang harus anak-anak muda tiru.

Nah, lebih lanjut hamas berkata, bahwa pemikiran bagi sebagian orang adalah dengan membaca quran justru mengurangi jatah kegiatan kita, anggapan tersebut sangat salah. Karena dengan membaca quran justru mengefektifkan kegiatan kita, agar kegiatan kita menjadi berkah. Memberikan kita waktu yang lebih efisien. Salah satu keberkahan Al-Quran menambah waktu kita dan membuat hidup kita menjadi efisien. Jika kita sudah terjadwal setiap harinya untuk membaca Al-Quran maka percayalah membaca al-quran menjadi tak ada beban. Jadi sesibuk apapun kita, sebanyak apapun kegiatan kita nomor satukan lah al-quran. Karena dengan rajin membaca al-quran itu akan mengefektifkan kegiatan kita, mempermudah semua urusan kita.

Kemudian menurutnya, tidak ada batasan umur untuk menghafal qurán. Tapi ada baiknya menghafal qurán dibiasakan sejak kecil. Karena saat masih kecil proses nya jauh lebih muda dibanding jika sudah tua.

Tips untuk Anak Muda yang Ingin Hafal Al-Qurán

Di akhir sesi wawancara saya dengan Hamas, dia berpesan untuk anak-anak muda yang ingin mengahafal quran juga seperti dirinya. cari tahu dulu, niat kalian untuk menghafal quran untuk apa. Jika sudah tahu niatnya untuk apa, InsyaAllah semua nya akan menjadi mudah. Tipsnya ada 3, yakni:

  • Berkumpullah dengan teman yang juga sama-sama menghafal quran, karena itu akan jauh lebih gampang.
  • Harus rutin dan harus “dipaksa” untuk menghafal. Karena penyakit malas pastinya akan menghinggapi siapa saja.
  • Terus sering-sering membaca dan mengkaji ilmu-ilmu al-quran. agar lebih paham secara makna nya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun