Kemudian, Mas Wafi juga sempat memberi tahu saya produk-produk bahan pangan yang dihasilkan oleh Innotechs antara lain: Sagoo Mee (Mie instan pertama di dunia berbahan dasar Sagu yang merupakan bahan pangan lokal asli Indonesia).
Bisku Neo Plus (Biskuit berlapis krim rasa keju yang mengandung vitamin dan mineral), Purula (Makanan berbentuk Flake tabor sebagai pendamping makanan pokok/tambahan lauk untuk meningkatkan asupan zat besi harian), dan Lampai Sirandah (Hasil genetika dari padi lampai kuning yang merupakan varietas padi lokal di Kabupaten Sijunjung yang memiliki rendemen BK 90,6%, kandungan amilosa 29,9%, serta tahan ADB.
Lalu, setelah saya selesai berbincang dengan Mas Wafi dari BRIN, saya lanjut ikut talkshow di Main Stage.
Saya berkesempatan untuk ikut Talkshow yang berjudul "Teknologi Bahan Halal di Sektor Obat-obatan dan Kosmetik" yang di mana pembicaranya adalah Marisa Angelina (Kepala PR Bahan Baku Obat dan Obat Tradisional BRIN), Sari Chairunnisa (Vice President of R&D Paragon Technology & Innovation), Priyo Wahyudi (Tenaga Ahli LPPOM MUI), dan Dwi Andayani (Direktur Pengembangan Usaha Halal & Ekonomi Keuangan Syariah, Istiqlal Halal Center)

Dalam sesi Talkshow tersebut saya banyak sekali mendapatkan insight mengenai bahan halal di sektor obat-obatan dan kosmetik, salah satu di antaranya adalah bahwa Halal Pharmaceuticals berarti produk farmasi yang mengandung bahan yang diizinkan sesuai dengan hukum syariah dan fatwa harus mencakup 4 hal berikut ini, yaitu:
Tidak mengandung bagian atau produk hewan yang tidak halal atau bagian atau produk hewan yang tidak disembelih menurut hukum syariah & fatwa
Tidak mengandung najis menurut hukum syariah dan fatwa
Aman dan berkhasiat untuk diinginkan manusia sesuai dengan dosis yang ditentukan, kualitas, dan kebersihan
Tidak disiapkan, diproses, atau diproduksi menggunakan peralatan yang terkontaminasi najis sesuai hukum syariat dan fatwa.
***