Hallo Kompasianers!
Tak terasa sudah hari ke-9 event "Maraton Menulis Awal Tahun" nya Kompasiana digelar, sungguh setiap hari tema yang diberikan cukup menegangkan tapi seru, karena dengan begitu saya jadi terpacu untuk berpikir kreatif dan inovatif dalam menghasilkan tulisan yang berkualitas.
Di hari ke-9 ini temanya adalah "Pilih Sekolah Kampus", yang artinya kita boleh memilih tema "Pilih Sekolah" atau "Pilih Kampus" untuk diulas, baiklah saya akan pilih tema "Pilih Kampus" sebagai bahan untuk artikel yang saya tulis ini.
Kalau ditanya, mengapa saya memilih tema "Pilih Kampus?" sebenernya simple saja, karena saat ini saya bekerja di lingkungan kampus swasta di Jakarta, walaupun bukan sebagai dosen, tapi sedikit banyak saya tahu kampus seperti apa sih yang menjanjikan untuk dipilih bagi para calon mahasiswa kelak.
Oke, di sini saya bukan mau berpromosi  ataupun mengajak para pembaca untuk beramai-ramai masuk ke kampus tempat saya bekerja, karena berpromosi di Kompasiana sangat amat dilarang, bisa-bisa artikel saya langsung dihapus Mimin Kompasiana, hehehe! Tapi, saya Cuma ingin berbagi insight saja sebenarnya kampus seperti apa yang bisa dijadikan pilihan bagi para calon mahasiswa di seluruh Indonesia.
Saya tulis judul di atas bagi para calon mahasiswa, pastikan  pilih kampus yang mengajarkan 3 kecerdasan. Lalu, 3 kecerdasan apa yang saya maksud? Mari kita simak:
- Kecerdasan Intelektual
Sudah tentu dan sudah pasti di setiap kampus, para mahasiswanya akan mendapatkan kecerdasan dalam bidang intelektual yang diajarkan oleh para dosen-dosennya. Kecerdasan intelektual meliputi mata kuliah-mata kuliah yang akan didapatkan para mahasiswanya selama menempuh masa perkuliahan baik untuk jenjang D3, S1, S2, ataupun S3. Dengan kecerdasan intelektual  yang diajarkan oleh para dosen di kampus, akan memberikan peluang bagi para mahasiswanya untuk berlomba-lomba mendapatkan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi di bangku kuliah. Meraih IPK tinggi di dunia kuliah merupakan sebuah prestige yang akan terus ada sampai kapanpun.
- Kecerdasan Emosional
Kecerdasan emosional itu apa sih? Oke baik, saya akan menjelaskannya sedikit pada para pembaca sekalian, secara harfiah kecerdasan emosional diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk menerima, menilai, mengelola, serta mengontrol emosi dirinya dan orang lain di sekitarnya. Dalam hal ini, emosi mengacu pada perasaan terhadap informasi akan suatu hubungan.
Masih belum paham? Baiklah saya akan menyederhanakannya, jadi kecerdasan emosional bisa diartikan juga bagi seseorang untuk bisa memahami dan peka terhadap perasaan orang-orang di sekelilingnya. Bagaimana dia bersikap, bertutur, dan bertingkah laku kepada sesamanya.Â
Banyak sekali di kalangan generasi muda saat ini yang ketika menyinggung perasaan temannya, malah dia dengan sekenanya berkata, "halah gitu aja baper." Setelahnya tidak minta maaf. Atau banyak juga yang ketika bertutur kepada yang lebih tua, malah dengan suara yang keras, teriak-teriak, ataupun sambil berkata dengan nyolot.
Menurut Daniel Goleman seorang penulis dan jurnalis sains asal Amerika Serikat, di dalam bukunya yang berjudul "Emotional Intelligence" bahwa faktor yang memengaruhi kesuksesan seseorang di masa depan adalah didominasi oleh kecerdasan emosional dan kecerdasan spiritual di angka 80%, dan sisanya 20% ditentukan oleh kecerdasan intelektual. Nah, dari sini sudah jelas ya, bukan nilai atau IPK tinggi saja yang membuat orang menjadi sukses di masa depan, tapi juga karakter dan akhlak berperan penting dalam membuat seseorang menjadi sukses.