Mau mengucapkan Selamat Tahun Baru 2018 tapi kayaknya udah telat, ya? Ya sudah, saya ucapkan selamat saja deh kepada film "Dilan 1990" yang telah mencapai 4 juta penonton hanya dalam waktu kurang dari dua minggu. Suatu pencapaian yang fantastis dalam dunia perfilman di Indonesia.
Di tulisan kali ini, saya bukan mau mengomentari bagaimana akting Iqbal sebagai Dilan atau akting Vanesha Prescillia sebagai Milea di film "Dilan 1990." Karena pasti sudah banyak sekali artikel-artikel yang mengulas hal demikian. Namun, yang akhir-akhir ini membuat saya cukup resah adalah kekepoan netizen Indonesia perihal siapa sosok Dilan dan Milea di dunia nyata. Apakah memang mereka benar-benar tokoh nyata yang bukan sekadar cerita yang ditulis oleh Ayah Pidi? (sapaan akrab Pidi Baiq)
Baru-baru ini dalam akun instagramnya, Pidi Baiq memposting foto yang isinya seperti ini:
Memang itulah risikonya bagi seorang penulis fiksi yang terbiasa menulis cerpen atau novel. Kehidupan pribadi mereka pasti akan terusik oleh pertanyaan-pertanyaan dari netizen ataupun pembaca tentang siapa tokoh yang mereka tulis dalam cerpen atau novelnya. Dan hal ini sudah menjadi risiko untuk penulis yang menuliskan kisah aslinya ke dalam sebuah novel atau cerpen, akan banyak sekali pembaca yang kepo!
Pertanyaannya jadi, boleh atau nggak sih menulis cerpen atau novel berdasarkan kisah nyata yang dialami Si Penulis? Tentu saja boleh. Dalam hal ini, saya juga banyak mendapat masukkan dari rekan-rekan saya yang banyak berprofesi sebagai penulis, bahwa sebaiknya jika mau menuliskan novel atau cerpen dari kisah nyata ada baiknya memerhatikan hal-hal sebagai berikut:
1. Penulis jangan curhat dalam tulisannya
Jangan curhat? Maksudnya gini, boleh-boleh saja jika Si penulis hendak menuliskan kisahnya ke dalam sebuah novel atau cerpen. Namun, hendaknya Si Penulis jangan benar-benar curhat seperti dia tengah menulis buku diary. Tambahkan juga bumbu-bumbu kata-kata yang lain yang menarik pembaca untuk betah berlama-lama membaca tulisan tersebut. Buatlah pembaca penasaran tentang siapa sih tokoh yang sedang ditulis oleh Si Penulis?
2. Penulis butuh menulis dengan cara menghipnotis pembaca
Jika penulis ingin menuliskan novel atau cerpen sesuai dengan kisah nyatanya, maka buatlah tulisan yang tidak monoton, buat tulisan yang mengalir sehingga pembaca merasa enjoy ketika membaca tulisanmu. Saya berikan contoh begini: