Mohon tunggu...
Rachmah Dewi
Rachmah Dewi Mohon Tunggu... Penulis - DEW | Jakarta | Books Author | Certified Content Writer and Copywriter

Books Author | Certified Content Writer and Copywriter | Email: dhewieyess75@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Cukup dengan Nostalgia Membuat Hidup Jadi Bahagia, Ini Buktinya!

8 Agustus 2016   13:17 Diperbarui: 9 Agustus 2016   07:09 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: instagram @generasi90an

Ternyata ungkapan “Bahagia Itu Sederhana” memang benar adanya. Bukan hanya sekadar ungkapan yang tak bermakna. Mengapa saya bisa berkata demikian? Ya, bahagia itu tidak perlu dengan mempunyai barang-barang mahal, mempunyai rumah mewah, tapi bahagia itu bisa didapat dari hal yang sederhana, salah satunya adalah dengan bernostalgia.

Nostalgia? Nostalgia apakah yang saya maksud? Iya, nostalgia mengenang hal-hal indah di era 90-an. Kenapa harus tahun 90-an? Nah, di sini saya akan kupas lebih dalam mengapa era 90-an itu adalah masa-masa yang bikin kangen.

Sebelumnya, pembaca di sini siapa lahir di era tahun 90-an? Ada? Kalau ada kita sama! Hahaha. Bukan, saya bukan mau survey atau melakukan sensus penduduk di sini, tapi berhubung yang saya mau bahas tentang era 90-an jadi maaf-maaf aja kalau ada yang kurang nyambung hehehe.

Kalian tahu atau kenal akun sosial media baik twitter maupun instagram dengan username @generasi90an? Nah, mungkin bagi pembaca sekalian yang sudah menjadi follower instagram atau twitternya pasti tahu, isi content yang di posting kedua akun tersebut. 

Ya, isi content yang di posting adalah tentang flashback terkait hal-hal yang berhubungan dengan yang ada di tahun 90-an, ya mungkin dalam rentang waktu tahun 1989 sampai 2000-an. Jadi yang dibahas bermacam-macam, baik mainan yang eksis di tahun 90-an, makanan yang eksis di tahun 90-an, acara televisi yang eksis di tahun 90-an, ataupun musik dan penyanyi yang eksis di tahun 90-an.

Beruntungnya, sabtu kemarin saya bertemu dan berbincang-bincang langsung dengan founder dari @generasi90an, ternyata foundernya adalah seorang wanita muda dan cantik yang bernama Marchella FP—dan saya memanggilnya dengan sapaan Kak Marchella. Saya berbincang santai dengan kak Marchella di kafe yang terletak di bilangan Jakarta Selatan, acara yang diadakan di sana lebih kepada ngobrol santai dan sharing session.

Jadi, dalam acara tersebut, kak Marchella menjelaskan bagaimana awalnya membuat akun @generasi90an.  “Awal pertama kali membuat akun @generasi90an adalah dari akun twitter di tahun 2011, awalnya gak kepikiran bahwa akun ini bakalan booming dan diterima masyarakat banyak. Ya aku bikin akun ini pakai hati, jadi message ke follower nya juga nyampe ke hati. 

Dalam konten yang aku buat di @generasi90an ini aku ingin para follower yang baca atau liat postingan ku itu bahagia. Bahagia secara sederhana. Jadi kalau mau bahagia itu tolok ukurnya bukan punya gadget baru atau barang-barang branded, tapi coba tengok ke belakang, dulu kita mau bahagia itu cukup dengan main petak umpet, lompat tali, main congklak. Bahagia itu sederhana.” Tuturnya.

Kak Marchella berkata, untuk kemajuan akun @generasi90an kedepan nya juga akan ada youtube channel dan museum digital 90-an. Jadi menurut nya, museum digital itu akan disimpan barang-barang peninggalan di era 90-an seperti: Tetris, Sega, topeng power ranger, dan pernak-pernik lainnya yang erat kaitannya dengan mainan atau apapun di tahun 90-an.

Acara yang saya ikuti bersama founder @generasi 90an, Marchella FP | Credits photo by: @kroma.id
Acara yang saya ikuti bersama founder @generasi 90an, Marchella FP | Credits photo by: @kroma.id
Menciptakan Dua Buku tentang Generasi 90-an

Sebagai founder akun @generasi90an, Marchella FP ternyata tidak mau berpuas diri, dia terus mengupgrade ilmu dan kemampuan nya dalam berkarya.  Kini, beliau sudah menghasilkan dua buku yang berjudul “Generasi 90-an” dan “Generasi  90-an—Anak Kemaren Sore” Buku ilustrasi satu ini memang berhasil membuat para pembaca, khususnya yang tumbuh pada tahun 1990an flashback ke zaman tersebut dan mengenang masa kecil yang indah. 

Awalnya, kak Marchella membuat buku ini hanya sebagai tugas akhir kuliahnya, saat itu kak Marchella tercatat sebagai salah satu mahasiswa di perguruan tinggi swasta di Jakarta dengan jurusan design komunikasi visual (DKV). “Sayang aja kalau buat hasil karya yang nanti nya terbuang dan gak terpakai, dari situlah idenya muncul untuk membuat buku “Generasi 90-an” ini, biar bisa dikenang sama anak-cucu nanti,” tutur kak Marchella yang saya kutip dari berbagai sumber.

Untuk inspirasi kedua buku ini, kak Marchella bekata pada saya bahwa sebenarnya dia bingung mau membuat konsep buku yang seperti apa, ingin nya sih biar yang baca buku nya tersebut langsung teringat dengan peristiwa yang terjadi. Misalnya: ada logo TVRI, nah orang akan langsung ingat, dulu di tahun 90-an ada acara apa aja di TVRI.

Uniknya Akun @generasi90an

Sekarang, akun @generasi90an sudah mendapat sekitar 126 ribu follower di twitter, dan sekitar 700 ribu follower di instagram. Menurut saya, pencapaian itu pantas didapatkan untuk akun @generasi90an. Karena isi konten nya yang benar-benar menarik, bikin senyum-senyum inget masa kecil waktu melihat atau membacanya. Jujur, saya sangat salut kepada tim konten @generai90an yang bekerja keras untuk menyuguhkan konten-konten yang menarik dan berbeda di setiap harinya kepada para pembaca.

Betapa tidak? Dengan melihat postingan yang dihadirkan oleh akun @generasi90an ini, kita pikiran kita sejenak terbang, mengenang kelucuan zaman kecil kita dulu. Misalnya: mendengar kembali lagu-lagu Eno Lerian, Trio Kwek-kwek, atau Maissy. Kemudian juga mengingat-ingat kembali jajanan sewaktu saya di sekolah dasar dulu seperti: gulali tiup, jajan mie ‘Anak Mas’, atau lidi-lidian. Semua terasa nyata dan lekat dalam ingatan saya akan jajanan itu ketika melihat postingan-postingan yang dihadirkan akun @generasi90an

ABC 5 Dasar, mainan yang hits era 90-an | Sumber: instagram @generasi90an
ABC 5 Dasar, mainan yang hits era 90-an | Sumber: instagram @generasi90an
Film Keluarga Cemara | Sumber: instagram @generasi90an
Film Keluarga Cemara | Sumber: instagram @generasi90an
Jajanan Anak 90-an | Sumber: instagram @generasi90an
Jajanan Anak 90-an | Sumber: instagram @generasi90an
Sumber: instagram @generasi90an
Sumber: instagram @generasi90an
***

Walaupun sekarang ini sudah banyak akun-akun yang bermunculan menyerupai akun @generasi90an ini, tapi saya pribadi bisa menilai bahwa karya terbaik adalah datang dari ide yang original seperti akun @generasi90an ini. Di kantor @generasi90an ini yang dinamakan “Playground Generasi 90-an” tersimpan berbagai benda-benda yang pernah hits di era 90-an. Dan kebanyakan benda-benda itu sumbangan dari komunitas.

Respon anak-anak muda sungguh luar biasa pada akun @generasi90an, kak Marchella berkata bahwa dulu pernah open recruitmen untuk internship atau magang. Dan respon nya luar biasa membludak. Email yang masuk saja bisa mencapai 500-an sehari dan itu juga berasal dari luar Jakarta.

Jadi, nostalgia itu memang menyenangkan. Saya sendiri turut prihatin akan lagu anak-anak yang sudah mulai jarang didengar di era 2000-an keatas. Miris sekali ketika anak-anak umur 7 atau 8 tahun malah menyanyikan lagu bergenre cinta-cintaan. Karena dulu pada zaman saya, di era 90-an, lagu-lagu anak-anak banyak yang bermunculan. Seperti lagu dari Trio Kwek-Kwek, Lagu Maissy, Lagu Chikita Meidy, Lagu Saskia Geoffany, dan lain sebagainya. Jadi bahagia itu sederhana kok, nostalgia salah satunya! (DEW)

Salam Kompasiana!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun