43 Tahun Eksistensi yang Terus Menyala Gramedia Pustaka Utama

Tepat hari ini pada tanggal 25 maret 2017, penerbit ternama Indonesia, Gramedia Pustaka Utama genap berusia ke-47 tahun. bertahan hingga usia yang hampir menginjak setengah abad ini, tentu suatu prestasi yang membanggakan bagi penerbit besar ini.

Selama 43 tahun, penerbit Gramedia Pustaka Utama, tentu sedikit banyak telah memberikan inspirasi bagi para pembaca buku di seluruh Indonesia, karena dengan mudahnya, buku-buku terbitan GPU (singkatan dari Gramedia Pustaka Utama) ini menghiasi rak-rak di toko buku, terutama toko buku Gramedia dengan  buku-buku terbitannya yang menarik dan berkualitas.

Sedikit Cerita Berdirinya Gramedia Pustaka Utama

Pada tanggal 25 maret tahun 1974 di bawah naungan Kompas Gramedia Group, didirikan PT Gramedia Pustaka Utama (GPU) yang ditujukan sebagai penerbit buku umum. Buku fiksi pertama yang diterbitkan adalah novel Karmila karya Marga T, yang sebelumnya merupakan cerita bersambung di Harian KOMPAS. Sedangkan buku nonfiksi yang pertama diterbitkan adalah Hanya Satu Bumi karya Barbara Ward dan Rene Dubois. Terbitan buku non-fiksi pertama Gramedia adalah Hanya Satu Bumi karya Barbara Ward dan René Dubois dengan bekerjasama dengan Yayasan Obor.

buku novel terbitan pertama dari Gramedia Pustaka Utama | Sumber: www.aksiku.com

Ternyata, animo masyarakat terhadap produk-produk penerbitan buku Gramedia Pustaka Utama ini, mendapatkan respons positif dari berbagai masyarakat tanah air, sehingga GPU mulai merambah ke berbagai aspek genre buku yang diterbitkan. Seperti buku anak-anak, buku novel, buku resep makanan. Kemudian, ada juga buku-buku nonfiksi terbitan dari GPU ini, seperti: buku seri manajemen, budaya, filasafat, buku perguruan tinggi, dan sebagainya.

***

Tak hanya buku-buku dalam negeri saja yang Gramedia Pustaka Utama terbitkan, buku-buku terjemahan yang berkualitas pun lahir dari penerbit ini. Siapa yang tak kenal dengan novel laris dunia yang telah diangkat ke layar lebar, karangan dari J.K Rowling yang berjudul Harry Potter. Ya, novel Harry Potter terjemahan dilahirkan dari penerbit Gramedia Pustaka ini juga novel karya penulis terkenal Agatha Christie pun terlahir dari “rahim” penerbit Gramedia Pustaka Utama. Selain itu untuk buku nonfiksi terjemahan, buku-buku berkualitas karya Robert.T Kiyosaki, Stephen Covey juga terlahir di sini.

Buku Harry Potter yang diterjemahkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama | Sumber: www.kapanlagi.com

Naskah-naskah buku yang berkualitas setiap harinya diseleksi oleh tim editor yang berkantor di lantai 5 gedung Kompas Gramedia yang terletak di kawasan Palmerah Barat, Jakarta Pusat ini. Tentu, tak sembarangan naskah yang bisa lolos dan akhirnya diterbitkan oleh penerbit Gramedia Pustaka Utama ini.

Menurut artikel yang saya pernah baca, untuk pengajuan naskah di GPU ini, sebaiknya tidak mengirimkannya ke email, karena akan menyulitkan tim editor untuk memeriksa naskah penulis yang mengajukan naskahnya. Lebih baik, naskahnya langsung dikirimkan berupa print out yang telah dijilid rapi ke kantor Gramedia Pustaka Utama ini.

Tema Tahun ini, #Nyala43

Tema yang diusung oleh Gramedia Pustaka Utama untuk hari jadinya yang ke-43 tahun ini adalah #Nyala43. Menurut sumber yang saya baca dari twitter resmi Gramedia Pustaka Utama @gramedia tema ini senada agar Gramedia Pustaka Utama bisa meneduhkan dan menerangi para pembaca setia, sesuai dengan semangat yang selalu dikobarkan oleh Gramedia Pustaka Utama.