1. Pengertian Andragogi
Andragogi berasal dari bahasa Yunani ‘andra’ yang artinya manusia dewasa, dan ‘agagos’ artinya memimpin. Menurut istilah andragogi berarti ilmu yang mempelajari bagaimana orang dewasa belajar (Dugan dalam Hiryanto, 2017). Menurut Knowles dalam (Hiryanto, 2017) andragogi adalah bentuk pembelajaran yang outputnya adalah sasaran pembelajaran yang dapat mengarahkan diri dan menjadi pengajar bagi dirinya sendiri. Pendidikan formal andragogi digunakan dalam proses pembelajaran di tingkat pendidikan menengah keatas. Dalam penerapannya, prinsip andragogi pada proses pembelajaran tidak mutlak harus berdasar pada bentuk atau tingkat namun fokus akan kesiapan peserta didik dalam belajar. Fungsi guru dalam pendidikan andragogi yakni sebagai fasilitator, sehingga hubungan guru dengan murid bersifat multikomunikasi. Andragogi merupakan bentuk pembelajaran yang dapat menghadirkan sasaran atau lulusan yang mampu mengarahkan diri serta menjadi guru bagi dirinya sendiri. Dalam andragogi memandang belajar sebagai proses dalam memahami, menemukan masalah, dan memecahkan masalah, sehingga orang dewasa akan belajar mengorganisir pengalaman dalam hidup.
2. Model Pembelajaran Dalam Andragogi
A. Cooperative Script
a. Pengertian Cooperative Script
Cooperative Script merupakan model pembelajaran dimana peserta didik bekerja secara berpasangan dan bergantian secara lisan dalam memahami materi yang dipelajari. Alasan penggunaan metode ini yakni model pembelajaran Cooperative Script membantu siswa untuk berfikir secara sistematis dan berkonsentrasi pada mata pelajaran. Selain itu, siswa juga dilatih untuk bekerja sama satu sama lain dalam suasana pembelajaran yang menyenangkan.
b. Langkah-langkah dalam metode cooperative script:
a) Guru membagi siswa untuk berpasangan
b) Guru membagi materi pada tiap siswa untuk dibaca dan diringkas
c) Guru dan siswa menetapkan siapa yang pertama dan berperan sebagai pembicara dan siapa yang berperan sebagai pendengar
d) Pembicara membacakan ringkasannya.
e) Pendengar menyimak, mengoreksi atau menunjukkan ide-ide pokok yang kurang lengkap
f) Bertukar peran.
g) Kesimpulan siswa bersama-sama dengan guru
h) Penutup
c. Kekurangan dalam cooperative script yakni hanya dilakukan dapat dilakukan oleh dua orang.
d. Kelebihan dalam cooperative script yakni:
a) Melatih pendengaran
b) Melatih ketelitian
c) Melatih kecermatan
d) Melatih kemampuan berpikir sistematis.
B. Student Team Achievement Division (STAD)
a. Pengertian Student Team Achievement Division (STAD)
Student Team Achievement Division (STAD) yakni salah satu strategi pembelajaran kooperatif yang mana peserta didik akan dibagi menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 4-5 orang baik laki-laki maupun perempuan dengan kemampuan akademik yang berbeda-beda. Alasan penggunaan yakni agar kelompok kecil tersebut nantinya bisa memahami dan menguasai materi untuk mengerjakan tugas kelompok, setiap anggota kelompok diharapkan saling bekerja sama secara kolaboratif, mampu membantu teman dalam memahami dan menguasai materi pembelajaran atau dengan kata lain menyelesaikan tugas secara bersama-sama dengan cara saling membantu teman satu sama lain sebagai tim.
b. Langkah langkah dalam STAD:
a) Membentuk kelompok yang anggotanya empat orang secara heterogen (campuran menurut prestasi, jenis kelamin, suku, dan lain-lain).
b) Pengajar menyajikan pelajaran.
c) Pengajar memberi tugas kepada kelompok untuk dikerjakan oleh anggota- anggota kelompok. Anggotanya yang sudah memahami dipersilahkan menjelaskan pada anggota lainnya sampai semua anggota dalam kelompok itu mengerti.
d) Pengajar memberi kuis atau pertanyaan kepada seluruh peserta didik.
e) Memberi evaluasi
f) Kesimpulan.