Quarter Life crisis adalah fenomena psikologis yang terjadi pada individu di usia awal dewasa, khususnya di usia 20-an hingga awal 30-an. Istilah ini mengacu pada periode ketidakpastian, kebingungan, dan kecemasan yang dialami individu saat mereka menghadapi transisi kehidupan dari masa remaja ke dunia dewasa. Quarter Life Crisis seringkali muncul ketika individu merasa tertekan oleh berbagai tuntutan dan harapan yang ada dalam kehidupan mereka.
Aktualisasi diri menjadi relevan dalam konteks Quarter Life Crisis karena dapat membantu individu mengatasi perasaan kebingungan dan mencapai kedamaian serta kepuasan pribadi. Keduanya saling terkait dalam pencarian tujuan dan makna kehidupan, pengembangan pribadi, pengenalan identitas dan kemampuan diri sendiri, serta usaha menyeimbangkan dan menyejahterakan kehidupan baik fisik dan psikis.
Dilansir dari Healthline terdapat beberapa cara menerapkan perilaku yang bisa membantu kita dalam mencapai Self Actualization, antara lain:
- Belajar menerima diri, menerima diri bisa berarti merasa lebih nyaman menerima hal-hal yang tidak diketahui dalam hidupmu. Selain itu, kita juga perlu mencoba menghindari ekpekstasi dan melihat sesuatu dengan cara yang lebih realistis untuk menghindari kecewa pada diri sendiri dan menjaid pribadi yang lebih menerima.
- Mengenali diri sendiri, menurut Maslow, aktualisasi diri menyiratkan ada diri yang harus diaktualisasikan. Perlu adanya usaha mengenali diri sendiri untuk tahu kemampuan diri dan progress yang harus dicapai.
- Belajar merasa nyaman dengan lingkungan sekitar, orang yang mengaktualisasikan diri menurut Healthline biasanya merasa tenang dan damai dengan sendirinya. Ini karena mereka merasa nyaman dengan apa yang ada di sekitar mereka.
- Lingkungan yang nyaman membuatnya lebih mudah untuk terbuka dan mengekspresikan dirinya.
- Bersikap jujur, Maslow berpendapat bahwa menjadi benar-benar jujur, terutama dengan diri sendiri, adalah metode mengambil tanggung jawab.
- Mengapresiasi hal kecil yang datang, mencoba meluangkan waktu untuk menghargai aspek-aspek dalam kehidupan sehari-hari yang sering terabaikan dalam kesibukan hidup akan membuat kita menjadi pribadi yang lebih bersyukur.
- Mengembangkan rasa kasih sayang, memiliki perasaan yang dalam terhadap mahluk lainnya akan membantu kita belajar lebih banyak dan memiliki pengalaman hidup berbeda.
Penting untuk dicatat bahwa Quarter Life Crisis adalah bagian normal dari perkembangan manusia, dan banyak orang mengalami itu dalam berbagai tingkat dan pada waktu yang berbeda dalam kehidupan mereka. Perlu dipahami juga proses aktualisasi diri setiap individu itu unik dan beragam serta waktu yang tepat untuk mencapainya bervariasi. Memulai perjalanan aktualisasi diri di usia dewasa awal dapat memberikan pijakan yang kuat untuk pertumbuhan dan perkembangan pribadi yang berkelanjutan di masa depan. Namun tidak memiliki aktualisasi diri saat ini bukan berarti bahwa seseorang tidak akan pernah mencapainya. Dengan kesadaran, refleksi, dan tindakan yang tepat, seseorang dapat mulai menjalani perjalanan menuju pertumbuhan pribadi dan aktualisasi diri.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H