Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Waspada Terhadap Banjir

19 Februari 2010   12:41 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:50 451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

(Kompasianabaru-Jakarta) Bencana banjir hampir setiap musim penghujan melanda Indonesia. Berdasarkan nilai kerugian dan adanya peningkatan yang cukup berarti. Kejadian bencana banjir tersebut sangat dipengaruhi oleh faktor alam berupa curah hujan yang diatas normal dan adanya pasang naik air laut.

Disamping itu faktor ulah manusia juga berperan penting seperti penggunaan lahan yang tidak tepat (seperti pada pemukiman di daerah bantaran sungai, di bantaran sungai, di daerah resapan air, penggundulan hutan), pembuangan sampah kedalam sungai, pembangunan pemukiman di daerah dataran banjir.

Banjir disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:
1.Curah hujan tinggi.
2.Permukaan tanah lebih rendah dibandingkan muka air laut.
3.Terletak pada suatu cekungan yang dikelilingi perbukitan dengan pengaliran air keluar sempit.
4.Banyak pemukiman yang dibangun pada dataran sepanjang sungai.
5.Aliran sungai tidak lancar akibat banyaknya sampah serta bangunan di pinggir sungai.
6.Terletak di dekat hulu sungai.
7.Kurangnya tutupan patahan di daerah hulu sungai.

Cara mengurangi dampak banjir:
1.Penataan daerah aliran sungai secara terpadu dan sesuai fungsi lahan.
2.Pembangunan sistem pemantauan dan peringatan dini pada bagian sungai yang sering menimbulkan banjir.
3.Tidak membangun rumah dan pemukiman di bantaran sungai serta daerah banjir.
4.Tidak membuang sampah ke dalam sungai.
5.Mengadakan program pengerukan sungai.
6.Pemasangan pompa untuk daerah yang lebih rendah dari permukaan laut.
7.Program penghijauan daerah hulu sungai harus selalu dilaksanakan serta mengurangi aktivitas di bagian sungai rawan banjir.

Hal-hal yang harus dilakukan saat terjadi banjir:
1.Matikan aliran listrik di dalam rumah atau hubungi PLN untuk mematikan aliran listrik di wilayah yang terkena bencana.
2.Mengungsi ke daerah aman sedini mungkin saat genangan air masih memungkinkan untuk diseberangi.
3.Hindari berjalan di dekat saluran air untuk menghindari terseret arus banjir.
4.Segera mengamankan barang-barang berharga ketempat yang lebih tinggi.
5.Jika air terus meninggi hubungi instansi yang terkait dengan penanggulangan bencana terdekat seperti Kantor Kepala Desa, Lurah ataupun Camat.

Hal-hal yang harus dilakukan setelah banjir terjadi:
1.Secepatnya membersihkan rumah, dimana lantai pada umumnya tertutup lumpur dan gunakan antiseptik untuk membunuh kuman penykit.
2.Cari dan siapkan air bersih untuk menghindari terjangkitnya penyakit diare yang sering berjangkit setelah kejadian banjir, jangan lupa cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah beraktivitas.

Mari mencengah bencana banjir dengan selalu menjaga kebersihan lingkungan sekitar kita, menanam pohon di sepanjang aliran sungai serta jangan lupa membersihkan saluran air secara berkala.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun