Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Komunitas Negara-negara ASEAN Integrasi Data Statistik Bersama

7 November 2011   02:23 Diperbarui: 25 Juni 2015   23:59 741
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Untuk memahami lebih dalam tentang statistik yang lebih seragam maka negara-negara BPS di Asean memandang penting untuk membentuk suatu wadah yang bernama ASEAN Community Statistical System (ACSS) atau Komunitas ASEAN Sistem Statistik. Nantinya semua negara-negara anggota ASEAN akan memperkuat koordinasi dan kerjasama yang lebih efektif mewujudkan dan harmonis integrasi data statistik.

Biro Pusat Statistik (BPS) juru bicara Suryamin mengatakan bahwa integrasi data statistik adalah tema pertemuan rutin tahunan Komunitas ASEAN statistik Sistem (ACSS) Komite di Jakarta. "Dalam pertemuan ini kita akan membahas aplikasi, definisi, dan bahan di bidang statistik yang relevan dengan tingkat ASEAN," kata Suryamin.

Fokus utama diskusi dalam pertemuan Komite ACSS adalah untuk meningkatkan kualitas data statistik dalam berbagai bidang yaitu perdagangan barang statistik, statistik perdagangan jasa, investasi langsung asing statistik, dan pengembangan tujuan milenium indikator."Kami akan mengkonsolidasikan dan mengumpulkan data melalui berbagai indikator penting dan kemudian menggabungkan dan mengkoordinasikan mereka melalui Sekretariat ASEAN," kata Suryamin.

Indikator baru melalui konsolidasi dan spesifikasi data, tetapi pemahaman yang sama antara negara anggota ASEAN masih diperlukan untuk indikator tertentu seperti jumlah kemiskinan."Setiap negara membutuhkan konsolidasi, dan untuk hal-hal kemiskinan kita perlu spesifikasi data tetapi masih sedang didiskusikan karena tidak mudah untuk cross check data. Bagaimana cara mengembangkan mekanisme untuk meningkatkan peran statistik dalam mendukung tiga pilar Komunitas ASEAN pada tahun 2015, yaitu komunitas ekonomi ASEAN, ASEAN sosial-budaya masyarakat, dan ASEAN keamanan dan komunitas politik.

Komunitas ASEAN statistik Sistem (ACSS) Komite mengadakan pertemuan pertama untuk membahas integrasi data statistik antara anggota ASEAN menuju pembentukan pasar tunggal di kawasan itu pada 2015. Komite ACSS dibentuk tahun lalu sebagai kelanjutan dari pertemuan tahunan Kepala BPS ASEAN  yang diadakan sejak tahun 1997.

Hadir juga sejumlah tamu undangan antara lain : S. Pushpanathan, Deputi Sekretaris Jenderal ASEAN untuk ASEAN Economic Community dan Mr Jan-Willem Blankert, Uni Eropa Penasihat Khusus untuk ASEAN, Dr Suryamin, Sekretaris Pertama, Badan Pusat Statistik Indonesia.

Untuk mendukung pemantauan dan implementasi Roadmap ASEAN pada Pencapaian Tujuan Pembangunan Milenium (MDG), suatu mekanisme berkelanjutan memperbarui data MDG dalam kerjasama erat dengan Negara Anggota, maka nantinya akan diterbitkan Laporan ASEAN mengenai Indikator MDG pada Desember tahun ini.

Dilain pihak agar bisa mempercepat pembentukan Komunitas ASEAN Sistem statistik pada tahun 2015. Negara-negara Anggota ASEAN berkomitmen untuk pelaksanaan Kerangka Kerjasama ASEAN dalam Statistik. Para negara ASEAN menghargai kemitraan yang kuat dengan mitra pembangunan, organisasi internasional yang relevan dan negara-negara mitra dialog.

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun