Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Ketua MK: Capres Muda Tidak Layak Dipercaya

11 Agustus 2011   07:04 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:54 190
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

JAKARTA-Menjelang laga pemilihan Presiden tahun 2014 nantinya, wacana capres muda mulai ramai dibicarakan orang. Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan Taufiq Kiemas mengatakan," Usia muda yang cocok untuk menjadi capres dipatok umur 40-50 tahun." Melihat politisi atau tokoh muda saat ini, kira-kira siapa yang pantas untuk menjadi kandidat capres muda 2014, setidaknya ada tiga figur capres muda yang pantas meramaikan Pemilihan Presiden 2014.

Usia muda tidak bisa dijadikan patokan untuk Capres 2014. Yang mesti jadi patokan dan utama adalah track record, integritas, acceptability dan solidarity maker. Batasan usia muda perlu jika memang ditemukan capres dari kalangan muda yang berkualitas. Tidak masalah kalau memang ditemukan orang-orang sekualitas Bung Karno, Pak Harto, Obama atau Clinton, yang berjuang dari bawah. Presiden usia 40-an bagus, tetapi banyak juga presiden tua tetap berprestasi.

Partai politik saat ini memiliki banyak politisi muda yang tampak memiliki karakter pemimpin yang dilirik masyarakat. Tetapi, untuk Pilpres 2014, pengamat dari Indobarometer, M Qodari menilai, politisi muda saat ini hanya dapat mengisi posisi wakil presiden semata. Qodari mensyaratkan dua poin utama bagi politisi maupun kalangan independen yang bermimpi menduduki kursi RI 1, yaitu popularitas dan kompetensi. Saat ini, memiliki keduanya sangat sulit ditemukan di kalangan politisi Tanah Air.

Selain faktor popularitas dan kompetensi, mimpi menjadi Presiden juga harus diikuti dengan modal sosial dan modal finansial. Modal sosial akan terlihat dari pengalaman, ketokohan, dan jaringan. Sementara, modal finansial masih lebih banyak dimiliki oleh tokoh senior seperti Jusuf Kalla dan Prabowo. "Sangat sulit menemukan itu semua dalam orang muda. Saat ini sebenarnya kita krisis Capres muda," ucapnya.

Mahfud MD tak percaya dengan wacana calon presiden (capres) muda pada Pemilu 2014," Sudah tidak relevan untuk menggelorakan Pemilu 2014 nanti harus diikuti tokoh muda."  “Saya tak percaya dengan tokoh muda. Yang muda di bawah 35 tahun saat ini tak lurus dan jadi koruptor semua,” ujar Mahfud MD di ruang kerja gedung Mahkamah Konstitusi, Kamis siang, 11/8/2011.

Media massa jangan mengarahkan publik agar terpengaruh pada wacana capres muda atau tua. Pasalnya kaum muda maupun tua itu tidak ada bedanya. Jika kaum tua pada pikun dan tak produktif semua,wajib hukumnya memilih capres muda. Adapun jika capres tua memang memiliki kapabilitas maka layak dipilih. “Jangan terjebak pada tua atau muda, wacana itu saya tak percaya,” ujar Mahfud MD.

Tokoh Partai Demokrat dari unsur kalangan muda seperti Nazaruddin  (33 tahun) yang koruptor dan buron Interpol sebagai contoh, akhirnya Nazarudddin ditangkap di Kolombia, Minggu, 7/8/2011. Nazaruddin itu koruptor, bukan pahlawan. Kejahatannya bukan hanya di kasus Sesmenpora saja, tapi banyak sekali proyek dia di BUMN, Kementerian, dan Pemerintah Daerah, kerugian negara sangat besar sekali.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun