(KompasianaBaru-Jakarta) Liburan panjang selama tiga hari sejak tanggal 14 - 16 Maret 2010 (Hari Minggu-Hari Selasa). Saya bersama rombongan rekan-rekan berlibur ke Pulau Bidadari untuk menghabiskan liburan panjang dipertengahan bulan Maret ini, untuk sejenak melupakan segala aktivitas rutin yang kita lakukan, melupakan membaca surat kabar, melupakan memonitor berita-berita politik baik itu kasus korupsi Bank Century, hebohnya kasus akan kedatangan Presiden Amerika Serikat ke Indonesia serta riruk pikuknya kota metropolitan Jakarta yang terkenal dengan kemacetan dimana-mana serta tidak main internet beberapa hari yang penting libur panjang ke pulau Bidadari. Sejak pagi hari persiapan berangkat telah dimulai untuk memulai petualangan bersama rekan-rekan menuju titik kumpul yang telah disepakati di daerah Ancol, pantai Marina Jakarta Utara.Tepat jam 10:00 WIB pagi hari Minggu, saya telah tiba di dermaga 17 tempat keberangkatan menuju pulau Bidadari, sebelumnya menuju kantor pemasarannya dulu untuk berkumpul dengan rekan-rekan yang telah menunggu sejak pagi hari, lihat-lihat peta di dinding kantor tersebut pada hamparan pulau-pulau digugusan kepulauan seribu. Dari teluk Ancol, pantai Marina Jakarta, hari Minggu siang, 14 Maret 2010, jam 11:00 WIB tepat rombongan berangkat ke Pulau Bidadari dengan dua buah speedboat sebanyak 130 orang peserta yang saling kejar-kejaran di lautan untuk sesegera mungkin mencapai daratan pulau Bidadari yang merupakan salah satu kawasan bahari yang telah dikembangkan untuk resort dan kawasan pariwisata kepulauan seribu, perjalanan selama 20 menit tidak terasa karena peserta saling bercanda satu sama lainnya dan menikmati hempasan gelombang ombak di teluk Jakarta. Menurut awak speedboat cuaca hari ini lumayan bagus untuk menyeberang dan tidak hujan, sampah juga tidak banyak di lautan yang biasanya memenuhi teluk Jakarta yang dihanyutkan oleh 13 sungai yang berada disisi-sisi Provinsi DKI Jakarta ini. Lambat laun kota Jakarta menjadi kecil bila kita lihat dari speedboat, banyak juga perahu nelayan yang berpapasan dengan speedboat yang kami tumpangi, beberapa kapal yang mengangkut peti kemas dan barang-barang lainnya serta tempat pembenihan ikan di tengah teluk Jakarta. Tepat jam 11:20 WIB, kami tiba di pulau Bidadari dan di sambut oleh tarian selamat datang dengan tari Betawi, foto-foto dahulu di tugu selamat datang, ada juga minuman pembuka untuk tamu yang datang berkunjung ke pulau Bidadari serta makan siang bersama. Santai sejenak menikmati alunan organ tunggal dan menunggu pembagian kamar antar peserta, ada juga peserta yang batal tidak hadir karena satu dan lain hal.Pembagian kamar, ada yang belum dipanggil namanya termasuk salah seorang wanita memakai baju berwarna hijau serta beberapa orang lainnya. Dia lalu duduk di kursi tidak jauh dari panitia membagi daftar nama-nama cottage yang harus di tempati oleh para peserta, diam saja, panitia tanya siapa lagi yang belum dapat kamar, karena dia lagi ngobrol jadi ngak kedengaran, saya jawab, itu cewek  yang baju hijau dari salah satu koran terbitan ibukota (Media Indonesia). Panitia menyampirinya dan diberitahukan ada beberapa kamar yang kosong untuk diisi, saya sempat mencatat nama-nama yang belum dapat kamar tadi jadi tahu dia belum memperoleh kamar, namanya Bintang Krisanti. Kami berlima bersama teman-teman akhirnya menempati Alu-Alu Cottage, sedangkan wanita tersebut menempati kamar disisi kanan belakang cottage kami yaitu Bronang. Siang harinya, saat saya mau keliling ke benteng Martello, wanita tersebut sedang menjemur singletnya di depan cottage tersebut, di benteng Martello ada reporter cewek OChannelTV lagi mengambil foto-foto dengan kameranya, sedangkan yang cowok merekam suasana benteng tersebut dengan kamera kaset, setelah itu saya menyurvei pantai ada banyak pelampung dan ban yang di ikat bendera dilaut, kelihatannya main basah-basahan nih. Siang Minggu jam 14:00 WIB, acara outbound dimulai, mencari bola-bola dan permainan lainnya, reporter cewek ANTV (Prima) ikut juga ikut outbound, selanjutnya acara kepantai permainan lainnya, saya cuman duduk saja di kursi disisi jetski rusak memonitor permainan teman-teman, malas ikut outbound, kalau main air laut pasti nanti kelelahan dan buat lemas badan, mana lagi airnya keruh begitu, semua peserta harus pakai pelampung, wanita tersebut membuka bajunya, hanya memakai singlet dan penutup dadanya, seksi sekali, karena dia berdiri hanya 5 meter dari tempat saya duduk. Permainannya adalah peserta saling berpengangan dan tidak boleh putus satu sama lainnya untuk mencapai bendera tersebut di air laut, barang-barang seperti sandal, tali pinggang, sepatu, baju boleh ditaruh dipasir berbaris hingga ke tepi pantai, wanita tersebut cuek saja merelakan badannya pada hamparan pasir dihubungkan dengan sandal dan baju peserta lainnya, dia berpose menopang dagunya dipasir, sebagian peserta dan panitia sibuk mengabdikan momen tersebut. Setelah permainan cari bendera, dia ngak memakai bajunya hanya ditaruh di bahunya saja. Seseorang bidadari reporter wanita dari televisi swasta (SCTV) kelihatan dari tadi berdiri dibelakang saya, perlahan-lahan berjalan didepan saya dan berdiri disisi kiri saya membuat sedikit jarak pandang, sedangkan kamerawannya bersembunyi di balik pot bunga dari jarak 2 meter mengambil gambar secara diam-diam sejak tadi dibelakang saya. Setelah bubar semua kembali ke cottage masing-masing, menunggu terbenam matahari, saya kebelakang dulu menuju benteng martello, bidadari itu lagi menjemur bajunya didepan cottage tersebut, sekarang saatnya menikmati susana indah melihat terbenamnya matahari disisi pulau Bidadari. Malam acara presentasi dan diskusi tentang pulau Bidadari, sesuai jadwal mulai jam 18:30 WIB tetapi mundur hingga jam 19:30 WIB, dia mulai masuk ruangan dengan memakai baju hijau lainnya, reporter ANTV juga memakai baju hijau termasuk reporter OChannelTV sama-sama berbaju hijau, tetapi reporter cewek dari OChannelTV tersebut duduk pas dibelakang saya, dia diam saja, wah-wah AC nya mati, gerah sekali badan ini, banyak yang ketiduran akibat lelah bermain di laut, capai di dalam ruangan. Bagusnya ngobrol saja diluar ruangan dengan teman-teman, lebih ramai dan ricuh diskusi kami, termasuk reporter ANTV keluar ruangan juga, Prima kelihatan masuk angin, batuk-batuk beberapa kali, suara Prima jadi serak begitu, diskusi santai diluar ruangan, tepuk tangan yang hangat dari luar, hingga orang-orang di dalam ruangan pada heran semuanya ada apa ya…. di luar kok ramai sekali, semua mata memandang keluar. Makan malam molor hingga jam 22:00 WIB di benteng Martello, walau jalannya menuju akses benteng tersebut remang-remang dengan pencahayaan ala kadarnya dari bekas botol minuman kecil yang diisi minyak tanah sebagai sumbunya, saya hapal sekali jalannya karena sudah survei lokasi siang tadi. Santap malam dengan udang, cumi-cumi serta ikan bakar seolah menghilangan seluruh kepenatan hari ini, ada pertunjukan organ tunggal, bagi-bagi hadiah dan foto-foto bersama, saya heran kok tiba-tiba saja terjadi perubahan wajah pada kedua cewek tersebut yaitu Bintang (Media Indonesia) dan Prima (ANTV), si bintang jalan saja lewat didepan saja, wajahnya memerah termasuk Prima belakangan juga lewat saja didepan saya, sama saja dua-duanya, ngak ngomong diam saja, semua acara berakhir hingga jam 23:30 WIB, tidak terasa sudah 12 jam di Pulau Bidadari. Kami terus berfoto bersama teman-teman hingga hampir tengah malam, begadang saja bagusnya di pantai menikmati suasan malam dipulau Bidadari, pagi hari setelah keliling pulau, baru saya istirahat sebentar mulai jam 07:30-09:30 WIB, sarapan dulu jam 09:45 WIB, masuk ruang pertemuan, jam 10:00 WIB acara belum dimulai, saya keluar ruangan sebentar, di pintu keluar ada cewek memakai baju hijau saya kira dia adalah reporter ANTV-Prima, tiba-tiba saja bidadari itu datang dan mau masuk kedalam, agak cepat jalannya, dia menabrak badan kiri saya saya dengan dadanya, tabrakan antara dada kiri cewek versus dada kiri cowok, berbahaya itu ...neng, eh kamu, Bintang Krisanti (Media Indonesia) rupanya, mukanya merah dan diam saja. Kamu kok begitu...wah bidadari main nabrak saja, pagi-pagi lagi, baru saja bangun tidur nih ngak sampai setengah jam sudah ditabrak. Lain kali kalau bertemu cukup dengan berjabat tangan saja, nanti kita berdua kalau ada waktu bisa berbicara sepuasnya dilain kesempatan, begitu saja bidadariku, kamu jangan nabrak lagi ya... Acara diskusi akhirnya berjalan juga, katanya sih ada Gubernur DKI dan Menteri Kelautan dan Perikanan Fadel Muhammad, yah janji tinggal janji, mereka ngak datang hanya bupati kepulauan Seribu dan perwakilan  Menteri yang datang, bosan didalam saya keluar ruangan, reporter cewek OChannelTV memakai baju merah, diluar dia diam saja duduk sebaris, selesai diskusi, bidadari itu berdiri disisi saya setelah itu si Bintang ingin cepat-cepat kembali ke Jakarta, daftar dulu, tetapi hanya muat untuk 6 orang, lainnya ada 40 orang harus waiting list. Makan siang, Bintang siap-siap mau kembali ke Jakarta, saya menghampirinya sekedar ngobrol, mau balik sekarang ya, iya nih, tetapi kapalnya penuh, nanti ada pada jam 16:00 WIB, kemudian Bintang Krisanti balik ke Cottagenya, sore dia ngobrol dengan teman-temannya di depan panggung sambil minum kelapa muda, malam hari saat makan malam Bintang tidak kelihatan lagi, kelihatannya dia sudah meninggalkan pulau bidadari dengan beberapa orang temannya sore tadi, saya ngak sempat melihat kapan dia pulang karena lagi keliling pulau Bidadari dan foto-foto saat matahari tenggelam, saat saya absen stelah makan malam ada beberapa bidadari lainnya yang sudah kembali ke Jakarta. Acara malam hari adalah pembagian doorprize dan ramah tamah, saling kenal-kenalan antar peserta serta foto-foto bersama, sebagian besar peserta 40 orang malam ini bertolak ke Jakarta sejak jam 21:00 wib, selanjutnya diskusi tidak resmi antar peserta hingga dini hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H