Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Ancaman Pembunuhan bagi Anggota KPK

16 Agustus 2011   20:49 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:43 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA- Bila tahanan polri mantan buronan Interpol Nazaruddin takut akan diracun dan khawatir akan keselamatannya.Di KPK sendiri ada teror ancaman bagi anggota mereka. Polri sudah mengimbau Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Chandra M. Hamzah, dan mantan Deputi Penindakan KPK Ade Rahardja, melaporkan soal ancaman pembunuhan terhadap mereka.

"Semua bentuk ancaman, kita berharap dilaporkan kepada Polri sehingga kita bisa ambil langkah-langkah," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Polisi Anton Bachrul Alam. "Semua pejabat yang merasa ada ancaman dan sebagainya, sebaiknya disampaikan sehingga kita memberikan pengawalan rumah, pengamanan perjalanan, dan sebagainya," ujar Anton.

Ancaman pembunuhan terhadap Ade dan Chandra, terkait kasus dugaan korupsi Wisma Atlet Sea Games, Jakabaring, Palembang. Rekaman diperdengarkan dalam pemeriksaan Komite Etik, Padahal ancaman pembunuhan terhadap pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi adalah teror psikis dan mental. Mereka tidak boleh menyerah mundur dalam menghadapi ujian ini dan pimpinan KPK untuk tetap teguh pendirian untuk mengungkap borok di negeri ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun