Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Indonesia tetap Mendukung Palestina Merdeka

30 Juni 2011   07:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   04:03 118
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

JAKARTA-Sebagai Negara Muslim terbesar di dunia, Indonesia mempunyai kewajiban untuk membela Negara Palestina dari penjajahan Zionis Israel, ini sesuai dengan pembukaan UUD 1945 yang secara tegas mengatakan ,”Bahwa kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu maka penjajahan di atas dunia haruslah dihapuskan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusian dan peri keadilan”, disana juga dinyatakan bahwa, “…ikut melaksanakan ketertibab dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial”.

Indonesia mendukung penuh perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina. Demikian dikatakan Ketua MPR Taufik Kiemas, saat membuka acara Asia-Pacific Community Conference for Palestine (ASPAC) di Jakarta Convention Center, Rabu (29/6/2011).

Palestina adalah satu-satunya negara di era modern yang tanahnya dirampas Zionis Israel. Dan tindakan blokade sandang, pangan, dan papan oleh Israel telah  mengakibatkan kehancuran infrastruktur dan sistem kehidupan masyarakat Palestina. “Dampak pendudukan Israel sangat dahsyat, sebab menyebabkan puluhan ribu warga tewas dan terusir dari rumahnya,” ujarnya.

Sebagian besar korban itu adalah wanita dan anak-anak yang harus mengalami nasib tragis. “Indonesia mendukung kemerdekaan Palestina dan menuntut berakhirnya penjajahan Israel,” tegasnya.
Indonesia sangat menentang segala bentuk penjajahan di atas dunia, seraya merujuk Pembukaan UUD 1945. Karena setiap negara punya hak untuk merdeka dan penjajahan harus dihapuskan. Dan bangsa Indonesia ikut serta mendukung kemerdekaan Palestina di berbagai pertemuan internasional. Salah satunya nanti pada Sidang Umum PBB September 2011 mendatang.

Dukungan Indonesia bukan semata-mata karena kesamaan agama. Melainkan lebih pada semangat perjuangan pembebasan penjajahan dunia. “Indonesia selalu memperjuangkan hak dasar dan berdirinya negara Palestina. Dan Indonesia mengutuk keras segala bentuk pembantaian yang dilakukan militer Israel di tanah suci Palestina!”
kemerdekaan Palestina dapat terwujud jika pengakuan secara de jure datang dari Dewan Keamanan PBB. Saat ini ada 104 negara yang telah mengakui kemerdekaan Palestina, dan 150 negara memiliki hubungan diplomatik.

Indonesia menginginkan semua anggota PBB mendukung Palestina jadi anggota penuh PBB, serta mendesak Israel mengakui pembentukan negara Palestina sesuai dengan perjanjian perbatasan pada 1967. Indonesia telah banyak berperan untuk memperjuangkan hak-hak dasar rakyat Palestina yang merdeka. Salah satunya penandatanganan petisi oleh ratusan anggota DPR RI menuntut pembebasan anggota parlemen Palestina yang ditahan Israel.

Kelompok Kaukus Parlemen Indonesia untuk Palestina telah menggalang petisi ini sebagai rasa solidaritas sesama anggota parlemen. Petisi ini juga telah dibawa ke forum Inter Parliamentary Union (IPU) dan Majelis Umum PBB.
Kemerdekaan Palestina adalah hak mereka karena saat ini mereka terkepung dengan benteng-benteng yang mengelilingi mereka setinggi 8 meter.

Ditakutkan adalahnya hak veto dari Amerika Serikat saat sidang umum PBB terkait masalah kedaulatan dan kemerdekaan palestina, jadi perlu stategi khusus momentum yang pas karena September 2011 ini adalah saat yang tepat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun