Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop

Siaga Terhadap Perang Informasi

30 Mei 2011   10:29 Diperbarui: 26 Juni 2015   05:03 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(JAKARTA) Perang dunia ketiga sudah dimulai yaitu dengan seringnya terjadi perang urat saraf antar negara seperti Iran versus Israel. Tidak hanya itu, para ahli teknologi dari berbagai negara lain juga sering mengadakan perang terbuka untuk menghantam website negara lain, menghapus data, mencuri data-data dan lainnya. Sebagai contoh, negara Australia mencuri data-data pergerakan dan informasi rahasia TNI/Polri saat perang di Timor-Timur serta memberi data tersebut kepada musuh Indonesia yaitu Fretilin.

Para hacker tentu saja merupakan prajurit garis depan untuk melancarkan perang ini menghantam negara lainnya. Apalagi perang informasi belakangan ini mulai marak kembali, karena hal ini merupakan Perang Generasi IV jadi perlu di waspadai. perang ini sendiri lebih komleks dan rumit mengingat aktornya bukan hanya pemerintah dan negara tertentu saja.

Perang informasi melibatkan masyarakat global yang saling terhubungkan satu sama lain dan bergerak secara independen dan bersama-sama dengan tujuan tertentu. Untuk itulah, Indonesia sebagai negara yang juga ikut dalam permainan global harus mewaspadainya dengan segala antisipasinya.

Kita perlu kritis dan proporsional dalam menghadapi kritik dari luar, karena kadang kritik tersebut bersumber pada fakta yang kurang atau tidak kredibel, data mentah ataupun observasi terbatas yang kemudian digeneralisasi seperti info yang dilansir dari bocoran kawat wikileaks. Itu bagian dari perang informasi yang harus diwaspadai.

Beberapa negara juga kelimpungan akibat perang informasi ini, bocornya kawat diplomasi dari Kedutaan Besar Amerika Serikat dari seluruh dunia akibat pemberitaan wikileaks, cukup serius sekali dan membuat sejumlah negara panik serta para hacker sibuk perang di alam maya.

Alam maya dan dunia maya memang unik sekali, dunia ini seakan kecil sekali hanya dengan ketikan "enter" membuat belahan dunia lainnya seperti kiamat. Selamat datang di era Perang Informasi, siap-siaplah untuk menghadapinya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun