(Kompasianabaru-Jakarta) Dari teluk Ancol, pantai Marina Jakarta, hari Minggu siang, 14 Maret 2010, saya bersama rombongan rekan-rekan berlibur ke Pulau Bidadari untuk menghabiskan liburan panjang sejak tanggal 14 - 16 Maret 2010. Pulau Bidadari merupakan salah satu gugusan pulau yang terdapat di kepulauan seribu yang telah dikembangkan sebagai kawasan wisata bahari dan merupakan pulau terdekat dari kota Jakarta. Perjalanan singkat tidak terasa karena hanya 20 menit lamanya dari Pantai Marina Ancol dengan menggunakan speedboat yang disediakan oleh pengelola Wisata Pulau Bidadari. Kami berangkat meninggalkan pantai Marina Ancol mulai jam 11:00 WIB dengan dua buah speedboat sebanyak 130 orang peserta. FOTO: PULAU BIDADARI FOTO: PULAU BIDADARI Cuaca hari Minggu pagi sangat cerah sekali, perlahan-lahan speedboat menuju Pulau Bidadari dengan kecepatan penuh, sesekali hempasan pecahan ombak masuk ke jendela speedboat serasa menyapa para penumpangnya, selamat menikmati perjalanan Anda di kepulauan Seribu. Para peserta bergembira bersama dan foto-foto bareng didalam speedboat, lambat laun kota Jakarta terlihat kecil dari kejauhan, waktu yang tepat untuk melupakan semua aktivitas harian yang membuat jenuh dan bosan. Pulau Bidadari sendiri merupakan tempat wisata resort yang pengelolaannya dimulai sejak sekitar tahun 1970an, atas perkenan gubernur Ali Sadikin maka pulau ini dikelola oleh PT Seabreez dan dijadikan sebagai kawasan wisata. Disini juga terdapat pulau lainnya yang terdekat dari pulau Bidadari yang dapat dilihat langsung dari bibir pantai yaitu Pulau Kahyangan, pulau Kelor, serta pulau Onrust. Pulau-pulau ini banyak terdapat benteng-benteng pertahanan Belanda, sayangnya kondisi benteng tersebut tidak terawat dengan baik malah beberapa daratannya sudah terkikis oleh abrasi pantai, bisa-bisa pulau-pulau tersebut tenggelam nantinya. Tiba di pulau Bidadari tepat pada jam 11:20 WIB, kami di sambut oleh tarian selamat datang serta minuman soft drink, makan siang bersama, wah lalat hijau ada juga di menu udang tumis, darimana ini lalat apa terbang dari Jakarta, karena masalah sampah juga merupakan masalah utama pulau ini, disisi pulau banyak terdapat sampah-sampah yang hanyaut dari teluk Jakarta. Setelah itu pembagian kamar masing-masing peserta, shalat dhuhur dulu di masijid, malah salah satu peserta mengira saya pengelolaan pulau Bidadari karena saya memakai kaos MY PULAU. Santai sejenak, berkunjung kebenteng Martello yang di bangun Belanda pada tahun 1850, sebagian rusak berat kondisinya karena di terjang gelombang tsunami akibat letusan gunung krakatau pada tahun 1883, foto-foto bersama, anak-anak O-Channel Televisi juga lagi ambil gambar benteng tersebut, melihat kolam lumba-lumba dulu. Acara selama liburan ini diisi oleh permainan outbound dipanggung utama, meraih bendera di laut yang harus diraih oleh peserta dengan jalan kekompakan antar kelompok dari bibir pantai serta permainan lainnya. Sore hari saat yang tepat berfoto melihat terbenamnya matahari yang sangat indah di sisi pulau kahyangan atau juga terkenal dengan nama pulau Cipir karena dulunya tempat ini sebagai penjara narapidana. PENGARAH PESERTA PARA PESERTA SIAP BERAKSI CEPATAN SIAPA YANG MENANG TARGET SASARAN CEPAT-CEPAT Malam harinya sebelum makan malam acara pesentasi dan dialog yang berkepanjangan, AC nya mati, gerah sekali badan ini, banyak yang ketiduran akibat lelah bermain di laut, capai di dalam ruangan, ngobrol saja diluar ruangan dengan teman-teman, lebih ramai dan ricuh diskusi kami, tepuk tangan yang hangat dari luar, hingga orang-orang di dalam ruangan pada heran semuanya ada apa ya.... di luar kok ramai sekali, semua mata memandang keluar. Makan malam molor hingga jam 22:00 WIB di benteng Martello, walau jalannya menuju akses benteng tersebut remang-remang dengan pencahayaan ala kadarnya dari bekas botol minuman kecil yang diisi minyak tanah sebagai sumbunya, saya hapal sekali jalannya karena sudah survei lokasi siang tadi. Santap malam dengan udang, cumi-cumi serta ikan bakar seolah menghilangan seluruh kepenatan hari ini, ada pertunjukan organ tunggal, bagi-bagi hadiah dan foto-foto bersama, semuanya berakhir hingga jam 23:30 WIB, tidak terasa sudah 12 jam di Pulau Bidadari. Tengah malam dini hari sebagian besar peserta sudah kembali keperaduannya masing-masing untuk menanti fajar serta mimpi-mimpi indah di pulau Bidadari, saya sendiri lebih baik bergadang menikmati suasana malam di Pulau bidadari, menikmati hembusan angin malam hingga pagi hari di temani oleh deburan ombak dan sekali-sekali kepiting pantai datang mendekat seolah mengajak bermain bersama, mari Mas main kejar-kejaran di pasir putih.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H