Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mengapa Harus JK, Bukan MJK (baca: MCK)

2 Maret 2010   14:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:39 604
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Saat saya mau serahkan kartu nama tersebut, JK tiba-tiba pucat sekali mukanya, kartu nama saya JK jatuhkan setelah DIA menyentuh tangan kanan saya, kami kemudian mengambil bersama-sama, saya serahkan kepada JK dan JK pun tersenyum, seperti iklan salah satu produk minyak wangi, "Kesan pertama begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda".

Acara selanjutnya makan bersama dan foto-foto bareng seperti acara kopi darat, setelah JK menjadi Wakil Presiden, pernah di suatu hari saat saya berjalan di depan kedutaan besar Thailand, jalan Imam Bonjol, mobil Wakil Presiden lewat, dari kaca saya perhatikan JK duduk dikursi belakang dan melihat kearah depan, tiba-tiba saja JK menatap kekiri kearah saya dari dalam mobilnya dan memutar kepalannya hingga 90 derajat.

Setelah beberapa kali pertemuan, walaupun tidak saling sapa, karena DIA selalu di kawal ketat oleh para Paspampres (pasukan pengamanan presiden), hingga akhirnya pertemuan di Galeri Nasional saat pembukaan Pameran Pewarta Foto Indonesia 2009, saat DIA keliling meninjau pameran tidak saling sapa, saya teringat saat JK pidato tiba-tiba saja cewek wartawan fotografer kompas Lasti Kurnia mendekat, memberikan pipinya untuk saya cium pada hari Valentine, minggu, 14 Februari 2010, walaupun tidak jadi suatu ciuman, lasti Kurnia malah menginjak kaki saya.

Pertemuan terakhir saya dengan JK adalah saat kopi darat para blogger kompasiana.com mengadakan diskusi dengan ketua umum PMI di kantor PMI DKI Jakarta, Senin pagi, tanggal 22 Februari 2010. Kami tidak saling menyapa, kelamaan JK menyampaikan pokok-pokok pikirannya tentang PMI, saya keluar ruangan, bosan didalam mendengar ocehan Jusuf Kalla (JK), saya minum teh dahulu dan turun ke lantai tiga mengurus kartu yang tertukar/perbaikan kartu baru, saat donor darah beberapa waktu yang lalu sekalian mengurus sertifikat.

Ketika saya naik kembali ke lantai lima gedung PMI jam 13:15 WIB, acara sudah selesai, JK tidak ada lagi di dalam ruangan, peserta lagi makan siang, padahal sesuai jadwal setelah acara diskusi selesai di lanjutkan dengan peninjauan bersama fasilitas yang dimiliki oleh PMI, bagaimana ini, kok ketua PMI DKI, Rini Sutiyoso malah makan siang juga. kacau deh... apa kata dunia...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun