Keempat, pelajaran "Janganlah tergoda hanya karena yang lain tergoda". Dalam eksperimen marsmallow ini, ada beberapa anak yang mungkin saja akan bisa bertahan kalau saja dia tidak terpengaruh oleh anak-anak yang langsung mengambil marsmallow tersebut. Begitu pula dalam manajemen keuangan kita. Terkadang, sebenarnya kita sudah mampu mengendalikan dan mengelola diri dengan baik. Namun, justru godaan datang dan muncul dari teman-teman yang menggunakan, mengenakan ataupun memamerkan produk ataupun barang-barang tertentu yang dipakainya.
Akibatnya, kita pun jadi tergoda membelinya pula. Dalam hal ini, sebaiknya kita mengenali kemampuan keuangan kita dan tidak tergoda oleh ucapan maupun nasihat teman-teman kita yang mengajak kita untuk membeli merek ataupun barang tertentu, khususnya jika keuangan kita tidak memungkinkan apalagi kita sebenarnya tidak membutuhkannya. Belajar untuk katakan, "Tidak" pada diri Anda sendiri dan teman Anda.
Kelima, pelajaran "Tahan diri sekarang untuk mendapatkan barang yang lebih baik". Anak-anak yang di dalam eksperimen berusaha menahan diri, karena memikirkan akan mendapatkan marsmallow yang lebih baik. Pada akhir eksperimen, mereka betul-betul mendapatkan marsmallow yang lebih banyak. Begitu pula, biasakan berpikir bahwa jika kita bisa menunda untuk membeli produk ataupun kebutuhan yang ada saat ini dengan bentuk dan kualitas yang pas-pasan saja, tetapi bila kita sanggup menundanya, maka kita berpeluang mendapatkan yang kualitasnya lebih baik. Dalam hal ini, seseorang mengatakan awalnya ia menginginkan membeli rumah tipe yang sangat kecil. Namun, akhirnya, ia menahan diri dan menabung lebih banyak lagi sehingga dapat membeli rumah yang ukurannya lebih sesuai dengan harapannya.
Keenam, pelajaran "Jangan berpikir kesempatan itu tidak pernah muncul lagi". Banyak orang tergoda membeli barang dan berbelanja karena berpikir kesempatan itu tidak akan datang lagi ataupun berpikir, "Iya kalau betul-betul ada kesempatan menikmati marsmallow yang lebih banyak." Kalau tidak? Akhirnya, dengan alasan tersebut mereka membelanjakan uangnya. Paling-paling, ketika kita tak mendapatkan kesempatan membeli produk diskon besar-besaran yang ditawarkan, kita hanya akan rugi perasaan. Namun, kerugian tersebut akan semakin besar dan penting pada masa depan, kita amat membutuhkan uang dan ternyata kita tidak memiliki uang tersebut sehingga terpaksa meminjam ataupun menggunakan kartu kredit.
Percayalah, kesempatan diskon dan peluang belanja akan selalu muncul lagi, meskipun dalam bentuk yang berbeda. Namun, jangan sampai kita tidak mempunyai uang sama sekali, saat kita betul-betul membutuhkannya oleh karena kita telah membelanjakannya untuk hal-hal yang 'genting tapi tidak penting'.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H