Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

ICT Partnership Forum 2010

14 April 2010   14:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:47 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(KompasianaBaru-Jakarta) Kegiatan tahunan ICT PARTNERSHIP FORUM 2010 bertema “Next Generation Mobile Lifestyle” yang diselenggarakan Teknopreneur Indonesia bekerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkoninfo), Masyarakat Industri Kreatif TIK Indonesia (MIKTI), Persatuan Insinyur Indonesia (PII), Indonesian Group Against Digital Divide (IGADD) dan Bandung IT Camp (Bitcamp), telah berlangsung di Ballroom 3 Ritz Carlton Pacific Place Jakarta, pada 13 April 2010.

Kegiatan tersebut membahas tuntas arah pengembangan industri mobile di Indonesia, aplikasi-aplikasi dan konten-konten mobile yang tepat dan bermanfaat besar untuk pasar dalam negeri, dan kapitalisasi pasar serta model bisnis yang sesuai, termasuk tren penggunaan mobile payment yang saat ini semakin mengemuka. Diskusi yang berlangsung juga melibatkan peserta untuk berinteraksi dan berbagi pemikiran dalam pembentukan ekosistem mobile di Indonesia.

Acara dibuka oleh Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring yang juga menyampaikan beberapa konsep yang akan diusung Kominfo untuk industri selular kedepannya, seperti green BTS dan lain-lain. Tifatul juga mengomentari lifestyle yang tumbuh akibat perkembangan teknologi selular saat ini. Untuk itu akan dibuat regulasi yang lebih komperehensif bagi industri mobile, yang selain melindungi pengguna, juga akan mendorong tumbuhnya industri dalam negeri.

Dalam acara ini disampaikan juga oleh DirJen Aplikasi telematika rencana strategis pengembangan dan pemanfaatan industri selular dan peran pengembang konten lokal. Rencana tersebut juga mencakup pengaturan model bisnis konvergensi. Komisioner BRTI Iwan Krisnadi menyampaikan dalam sesinya di acara ini, tantangan yang dihadapi oleh regulator Telekomunikasi dalam hal pricing, interkoneksi, lisensi, USO, manajemen spektrum, dan penomoran, yang saat ini masih menjadi hambatan mendasar untuk melangkah ke “Next Generation Mobile”. Selain kendala-kendala tersebut, terlihat juga peluang yang sudah ada akibat inovasi regulasi, seperti pemanfaatan selular sebagai alat bayar seperti yang disampaikan oleh Sukarelawati, Ketua Tim Pengembangan dan Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia.

Profesor Craig Warren Smith, seorang peneliti dari Digital Divide Institute mantan Profesor dari Harvard dan konsultan telematika bagi perusahaan telekomunikasi terbesar di Thailand, True Corporation memaparkan dua skenario dalam pertumbuhan industri selular di Asia dan di Indonesia khususnya. Skenario tersebut memprediksi pertumbuhan dengan cara “business as usual” dan dengan konsep “meaningful broadband”. Tantangan industri yang dihadapi diperinci lagi oleh Khris Pribadi dari Telkomsel, yaitu dalam hal pembentukan komunitas, monetizing, user value dan mempertahankan konsumen dengan inovasi secara kontinyu. Teguh Prasetya dari Indosat menambahkan beberapa strategi yang dapat di lakukan untuk mengatasi hambatan tersebut dengan kolaborasi, segmentasi pasar yang terarah dan pemanfaatan mobile sebagai alat bayar dan mass media.

Cerita sukses dan beberapa peluang yang ada juga disampaikan oleh para pelaku industri dalam kegiatan ini. Peluang tersebut mencakup monetizing strategy seperti disampaikan oleh Amin Azman, seorang pakar advertising yang mengambil spesialisasi dalam telematika, aplikasi unggulan seperti yang dipaparkan oleh Steven Goh dari MIG33 Global, dan pengembangan aplikasi value added services seperti yang dilakukan oleh Kemal Arsjad dari Better B.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun