Mohon tunggu...
RACHMAD YULIADI NASIR
RACHMAD YULIADI NASIR Mohon Tunggu... -

ARTIKEL TERBARU :\r\nwww.kompasiana.com/gelandanganpolitik\r\n\r\nPenulis Lepas, Saya Orang Biasa.\r\nBerasal dari tanah dan akan kembali lagi kedalam tanah.\r\n\r\nSalam untuk semua Penulis kompasiana, \r\nRachmad Yuliadi Nasir, \r\nINDEPENDENT, \r\n\r\nwww.facebook.com/rachmad.bacakoran,\r\nEmail:rbacakoran(at) yahoo (dot) com,\r\nwww.kompasiananews.blogspot.com,\r\nwww.facebook.com (Grup:RACHMAD YULIADI NASIR), \r\n(Grup:Gerakan Facebookers Berantas Korupsi Tangkap Dan Adili Para koruptor),\r\n(Grup:Gerakan Facebookers 1.000.000 Orang Visit Kilometer Nol Sabang Aceh)

Selanjutnya

Tutup

Politik

19 Anggota DPR-RI dari PDI Perjuangan Terlilit Korupsi

8 Maret 2010   10:11 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:33 462
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

(KompasianaBaru-Jakarta) Anda mungkin masih ingat kasus korupsi yang hangat diperbincangkan yaitu kasus penyuapan anggota DPR RI sebanyak 19 orang dalam rangka pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pada tahun 2004.

Setelah pekan-pekan ini dunia politik di Indonesia ramai dengan kasus korupsi Bank Century senilai Rp 6,7 Trilyun yang melibatkan dugaan sementara terhadap Wakil Presiden Boediono dan Menteri keuangan Sri Mulyani Indrawati, serta ramainya situasi di gedung DPR/MPR senayan, terjadinya keributan pada awal sidang Pansus Bank Century yang mengakibatkan terhentinya sidang paripurna tersebut pada hari Selasa, 2 Maret 2010 dan terjadinya amuk massa demontrasi di depan gedung Senayan tersebut.

Publik akhirnya terpuaskan karena DPR menghasilkan voting bahwa kasus bencana korupsi Bank Century terjadi penyelewengkan terhadap hukum, hasil opsi C pilihan mayoritas anggota DPR RI.

Berikut ini daftar 19 orang nama- nama anggota DPR RI dari fraksi PDI Perjuangan yang menerima jatah pembagian uang panas sebesar Rp 9,8 Milyar dalam bentuk traveller's cheque terkait terpilihnya Miranda Goeltom adalah: Dudhie Makmun Murod Rp 500 juta; Williem M Tutuarima Rp 600 juta; Susanto Pranoto Rp 500 juta; Agus Condro Prayitno Rp 500 juta; Muh. Iqbal Rp 500 juta; Budiningsih Rp 500 juta; Poltak Sitorus Rp 500 juta; Aberson M Sihaloho Rp 500 juta; Rusman Lumban Toruan Rp 500 juta; Max Moein Rp 500 juta; Jeffrey Tongas Lumban Batu Rp 500 juta; Matheos Pormes Rp 350 juta; Engelina A Pattiasina Rp 500 juta; Suratal HW Rp 500 juta; Ni Luh Mariani Tirtasari Rp 500 juta; Soewarno Rp 500 juta; Panda Nababan Rp 1,45 Milyar; Sukardjo Hardjosoewirjo Rp 200 juta serta Izedrik Emir Moeis Rp 200 juta.

Heran juga, mengapa tidak dibagi rata saja untuk 19 orang tersebut dari Rp 9,8 Milyar, nasib apes di terima oleh Izedrik Emir Moeis, beliau "hanya" mendapat uang tutup mulut sebesar RP 200 Juta dan yang terbesar dari kasus suap tersebut di terima oleh Panda Nababan sebesar Rp 1,45 Milyar.

Siapa yang berbuat pasti akan mendapat balasannya, kini mereka dalam tahapan pemeriksaan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi.

Hal itu diungkapkan oleh Tim Penuntut Umum dalam sidang terbuka untuk umum di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta, Senin, 8 Maret 2010, dalam kasus suap yang diduga terkait dengan pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) pada tahun 2004 dengan terdakwa politisi PDI Perjuangan, Dudhie Makmun Murod.

Tim Penuntut Umum yang terdiri dari Mochamad Rum, Riyono, Siswanto, dan Andi Suharlis secara bergantian menguraikan, cek yang diterima oleh Panda Nababan adalah sebagian dari total cek senilai Rp9,8 miliar yang dibagikan kepada sejumlah anggota Fraksi PDI Perjuangan di DPR RI.

Disini kita ketahui bahwa peran Panda  Nababan adalah sebagai koordinator pemenangan kandidat Miranda Swaray Goeltom sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI). Dalam surat dakwaan tersebut diketahui bahwa beberapa anggota fraksi PDI Perjuangan telah mengadakan sejumlah rapat di ruang rapat fraksi di gedung DPR RI. Saat itu Ketua Fraksi PDI Perjuangan, Tjahjo Kumolo memerintahkan seluruh anggota fraksi PDI Perjuangan untuk memilih Miranda sebagai Deputi Gubernur Senior BI.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan, antara lain Tjahjo Kumolo, Panda Nababan, Izedrik Emir Moeis, dan Max Moein, juga sempat bertemu dengan Miranda di klub Bimasena ruang Dwarawati Hotel Dharmawangsa pada 29 Mei 2004 pada jam 15.00 WIB.

"Dalam pertemuan tersebut, Miranda Swaray Goeltom selain menyampaikan visi dan misinya juga melakukan klarifikasi tentang isu pernikahan pertama dan agamanya." Akhirnya kita sudah tahu sama tahu bahwa Miranda menang telak dalam pemilihan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia melalui mekanisme voting, mengalahkan dua calon lainnya yaitu: Hartadi A. Sarwono dan Budi Rochadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun