Mohon tunggu...
Gita Fitri Rachmadani
Gita Fitri Rachmadani Mohon Tunggu... Lainnya - Assalamualaikum

we're all just broken windows what you see depends from where

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mereka Melihat Putrinya di Antara Pendemo

25 Desember 2020   22:50 Diperbarui: 25 Desember 2020   23:00 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto yang dikirimkan Anto kepada putrinya (08/10/20) | Dok. Anto

Taukah Anda seorang penegak hukum bisa sangat lembut di depan putrinya? Tak sedikit kita menemukan anggapan masyarakat bahwa seorang apparat penegak hukum merupakan sesosok yang tegas bahkan keras. 

Meskipun demikian, sebenarnya mereka bisa menjadi seseorang yang hangat dan lemah lembut di hadapan putrinya. Tuntutan pekerjaan yang menuntut mereka untuk memiliki citra tegas di masyarakat namun ini tidak berlaku apabila di rumah.

Di tengah pandemi masih ada saja masalah negara yang muncul dan mengharuskan seluruh aparatur keamanan tetap menjaga kondusivitas negara. Mengawal mahasiswa dan masyarakat sipil turun ke jalan demi menyuarakan aspirasinya memang tidaklah mudah. 

Oleh karena itu seluruh kekuatan yang ada dikerahkan untuk tetap menjaga masyarakat dan juga diri sendiri. Mereka yang dianggap tegas dan sedikit keras ternyata di hatinya pernah terlintas rasa haru dan kasihan karena harus melihat ketidak-akuran masyarakat sebangsa dan setanah air.

Anto merasa cukup beruntung. Seorang polisi dengan melati satu di pundaknya ini memiliki kisah yang menyentuh. Pagi hari di hari saat demo berlangsung ia pamit kepada putrinya untuk bertugas mengamankan masyarakat yang bertujuan menyampaikan aspirasi mereka. Anto meminta putrinya untuk tetap tinggal di rumah meskipun tahu bahwa putrinya berada di pihak yang sama dengan masyarakat tersebut.

"Saya bukannya tidak mengizinkan dia untuk menyampaikan aspirasinya, hanya saja keadaan saat ini tidak bisa menjamin bahwa saat putri saya di luar dia akan baik baik saja." Begitu kiranya alasan mengapa Anto tidak meminta putrinya untuk tetap tinggal di rumah.

Setelah sampai di lokasi, tepatnya di depan gedung Kantor Gubernur D.I Yogyakarta Anto memberi kabar kepada putrinya melalui pesan singkat sambal mengirim foto dirinya. 

Pada saat itu keadaan cukup tenang dan sangat kondusif. Masyarakat masih ada yang berkegiatan meskipun tahu bahwa hari itu akan diadakan demo yang bisa dikatakan cukup besar. Putri  Anto yang merupakan mahasiswi di salah satu universitas swasta di Yogyakarta terus menanyakan kabar Anto selama masih berada di sekitar lokasi demo.

Anto berkata bahwa putrinya sering sekali khawatir terhadap keadaan dirinya ketika tidak di rumah. Ia sadar bahwa ia memiliki putri yang sangat perhatian terhadap orang -- orang yang disayang. Tak lama setelah menanyakan kabar Anto, putrinya mengirim pesan yang berisi informasi bahwa teman -- teman dekat putrinya ada yang mengikuti demo tersebut dan meminta Anto untuk menjaga mereka kalau terjadi sesuatu.

"Saya memang kenal dengan cukup banyak teman anak saya, mereka pun sering main dan menghabiskan waktu di rumah kami. Anak saya berpesan untuk menjaga mereka kalau -- kalau terhadi sesuatu yang tidak diinginkan." Jelas Anto.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun